Amman Mineral (AMMN) Mulai Produksi Fase 8 Tambang Batu Hijau, Total Cadangan 460 Juta Ton

6 hours ago 1

PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memulai penambangan Fase 8 di Tambang Batu Hijau.

 istimewa)

PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memulai penambangan Fase 8 di Tambang Batu Hijau. (foto: istimewa)

IDXChannel - PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memulai penambangan Fase 8 di Tambang Batu Hijau. Setelah menyelesaikan Fase 7 pada akhir 2024, kini perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Medco itu memasuki penambangan Fase 8 yang memiliki cadangan mineral sekitar 460 juta ton.

Jumlah cadangan di Fase 8 tersebut akan memperpanjang usia tambang hingga 2030. Sebelumnya, aktivitas pengupasan batuan penutup di tambang yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu telah berlangsung sejak 2021 guna memastikan transisi antarfase berjalan mulus.  

Sesuai rencana saat ini, AMMAN akan melanjutkan penambangan Fase 8 di Tambang Batu Hijau hingga 2030, dengan potensi pemanfaatan stockpile hingga 2033. Setelah itu, penambangan akan berlanjut ke Cebakan Elang, salah satu deposit tembaga dan emas porfiri terbesar di dunia yang belum dikembangkan, yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 2046.

Produksi Fase 8 pada masa awal transisi ini dimulai dari sisi terluar dan teratas pit Batu Hijau yang memiliki kadar logam lebih rendah. Penambangan akan terus berlanjut menuju bagian tengah dan dalam dari pit Batu Hijau yang mengandung bijih mineral dengan kadar lebih tinggi. Dengan demikian, peningkatan produksi akan terjadi dalam beberapa periode ke depan.

Vice President Corporate Communications PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), Kartika Octaviana mengatakan, penambangan Fase 8 merupakan bukti komitmen perusahaan dalam meningkatkan konservasi mineral untuk menjaga keberlanjutan operasional dan kontribusi bagi bangsa.

“AMMAN terus melakukan pengeboran secara intensif pada 2020 untuk menemukan cadangan baru yang dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau. Ditambah dengan upaya kami meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional, serta peningkatan harga komoditas, kami berhasil menambah 5 tahun usia tambang Batu Hijau. Hal ini sangat penting dalam mendukung denyut ekonomi regional dan nasional, antara lain terkait lapangan pekerjaan bagi ribuan karyawan, kontribusi bagi pendapatan pemerintah daerah dan pusat,” ujar Vina dalam keterangan tertulis Jakarta, Selasa (13/5/2025). 

Menurut Vina, Fase 8 hadir di tengah momentum global yang krusial. Tembaga, komoditas utama Tambang Batu Hijau, merupakan kunci transisi energi bersih dunia. Wood Mackenzie, lembaga riset dan konsultan global memproyeksikan bahwa permintaan terhadap tembaga akan terus melonjak seiring adopsi teknologi rendah karbon, mulai dari kendaraan listrik hingga infrastruktur energi terbarukan.

“AMMAN berkomitmen untuk menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara. Kami yakin Fase 8 akan menjadi tonggak kesuksesan berikutnya bagi AMMAN dan Indonesia,” kata Kartika.

(Ibnu Hariyanto)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |