Harga Emas Jatuh Lebih dari 1 Persen, Tertekan Komentar Powell dan Meredanya Ketegangan Dagang

3 days ago 13

Harga emas dunia melemah pada Rabu (7/5/2025), terbebani oleh penguatan dolar dan meredanya ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

 Freepik)

Harga Emas Jatuh Lebih dari 1 Persen, Tertekan Komentar Powell dan Meredanya Ketegangan Dagang. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia melemah pada Rabu (7/5/2025), terbebani oleh penguatan dolar dan meredanya ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

Pelaku pasar juga tampak kecewa atas pernyataan yang cenderung hati-hati dari Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengenai prospek ekonomi AS.

Harga emas spot (XAU/USD), yang sebelumnya sudah turun lebih dari 1 persen sebelum pertemuan The Fed, semakin tertekan usai komentar Powell. Harga logam mulia tersebut ditutup merosot 1,95 persen ke level USD3.364,35 per troy ons.

Indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat 0,6 persen terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli non-dolar.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menutup pertemuan kebijakan dua hari dengan keputusan bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen—level yang telah bertahan sejak Desember.

"Ketidakpastian terkait prospek ekonomi semakin meningkat," demikian kata FOMC dalam pernyataan resminya.

Powell menegaskan pandangan tersebut dengan mengatakan bahwa bank sentral tidak bisa bertindak secara pre-emptive ketika arah ekonomi masih belum jelas.

"Powell sangat berhati-hati, hanya mengulang pesan bahwa The Fed akan ‘tunggu dan lihat’, dan tidak bisa bertindak lebih dulu. Pasar merasa kecewa karena tidak ada kejutan, dan ini tak akan mengubah bias bullish kuat yang masih melekat di pasar emas," ujar trader logam independen, Tai Wong, dikutip Reuters, Rabu (7/5).

Ia menambahkan, pelemahan akan tetap dicermati trader, karena emas adalah satu-satunya pasar di mana investor merasa sangat percaya diri.

Meski demikian, menurut catatan analis Mizuho Securities USA, Robert Yawger, dengan peringatan dari The Fed mengenai ketidakpastian ke depan, harga emas diperkirakan bisa kembali mencetak rekor tertinggi baru.

Emas, yang dipandang sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian, telah melonjak 28,6 persen sepanjang 2025, didorong oleh risiko geopolitik dan aksi beli besar-besaran dari bank sentral dunia. Bank Sentral China tercatat menambah cadangan emasnya untuk bulan keenam berturut-turut pada April.

“Saya kira sebagian besar penurunan harga emas ini terkait dengan langkah China dan AS yang kembali duduk bersama membahas tarif. Pengumuman The Fed sejauh ini netral—tidak ada kejutan dari ucapan Powell,” kata analis pasar senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan kepala negosiator dagang Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan pejabat ekonomi China, He Lifeng, di Swiss akhir pekan ini.

Pertemuan itu dipandang sebagai peluang untuk membuka jalan dalam meredakan ketegangan dagang antara kedua negara. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |