Jakarta -
Produsen bahan kimia PT Lautan Luas Tbk (LTLS) akan menebar dividen tunai sebesar Rp 45 per lembar saham atau secara akumulasi nilainya mencapai Rp 65,91 miliar untuk tahun buku 2024. Langkah ini berdasarkan hasil kesepakatan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Rabu (7/5/2025).
Investor Relations, Corporate Communication & ESG Manager LTLS, Eurike Hadijaya, mengatakan RUPST menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 45 per saham untuk tahun buku 2024. Nilai dividen ini naik dibandingkan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 35 per saham.
"Total dividen tunai yang akan dibagikan mencapai Rp 65,91 miliar," kata Eurike, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (11/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun jadwal pembagian dividen tunai adalah sebagai berikut:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi: 19 Mei 2025
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi: 20 Mei 2025
- Cum Dividen di Pasar Tunai: 21 Mei 2025
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 22 Mei 2025
- Pencatatan (Recording Date): 21 Mei 2025
- Pembayaran Dividen Tunai: 5 Juni 2025
Eurike mengatakan, langkah pembagian dividen ini selaras dengan perseroan yang berhasil membukukan kinerja positif sepanjang tahun 2024. LTLS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 7,7 triliun, tumbuh 5,5% dibandingkan tahun 2023sebesar Rp 7,3 triliun.
"Peningkatan kinerja FY2024 ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kontribusi pendapatan dari unit usaha distribusi, yang didorong oleh pertumbuhan signifikan dalam volume penjualan dari pelanggan," ujarnya.
Hal tersebut juga diperkuat oleh strategi harga yang lebih kompetitif pada beberapa produk, dalam rangka mendorong permintaan dan memperluas pangsa pasar. Di samping itu, pendapatan dari segmen manufaktur dan segmen pendukung dan jasa juga cukup stabil.
Perseroan juga berhasil merealisasikan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Angka ini meningkat signifikan 36,9% menjadi Rp 220 miliar dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan efisiensi operasional.
Tonton juga "OJK Sebut Rp 50,72 T Dana Asing Keluar dari Pasar Modal RI per April 2025" di sini:
(kil/kil)