Dampak Penerapan Tarif Trump di Asia Diklaim Tak Signifikan, Investor Diimbau Lakukan Ini

1 day ago 12

Jeffrey mengimbau investor pasar modal nasional dan seluruh masyarakat agar tidak panik dan tetap menerapkan analisis secara cermat dan bijak.

 MNC media)

Dampak Penerapan Tarif Trump di Asia Diklaim Tak Signifikan, Investor Diimbau Lakukan Ini (foto: MNC media)

IDXChannel - Kalangan investor pasar modal dan juga masyarakat umum diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik seiring dengan mulai diterapkannya tarif impor baru secara resiprokal oleh Amerika Serikat sejak 2 April 2025 lalu.

Kebijakan terbaru dari kabinet pemerintahan Presiden Donald Trump tersebut terbukti telah memantik gejolak perekonomian di level global, dan membuat sejumlah bursa saham dunia berguguran.

Meski demikian, berdasarkan data pelemahan yang terjadi, tekanan diklaim tidak terjadi secara signifikan di wilayah regional Asia, dan justru lebih membawa dampak pada negara-negara di Benua Eropa dan Amerika.

"Kalau diperhatikan, bisa kita lihat bahwa bursa di negara-negara Asia yang dikenakan tarif tinggi sejauh ini terpantau tidak mengalami dampak negatif yang cukup signifikan," ujar Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, dalam keterangan resminya, Minggu (6/4/2025).

Sebaliknya, menurut Jeffrey, justru dampak lebih signifikan dialami oleh bursa saham di sejumlah negara di Eropa dan Amerika.

Karenanya, dengan melihat data dan fakta tersebut, Jeffrey mengimbau investor pasar modal nasional dan seluruh masyarakat agar tidak panik dan tetap menerapkan analisis secara cermat dan bijak.

"Investor kami harapkan agar tetap tenang, tidak panik. Lakukan analisis secara cermat dan senantiasa mengambil keputusan investasi secara rasional," ujar Jeffrey.

Pernyataan Jeffrey tersebut didasarkan pada data pelemahan Bursa Shanghai (SHCOMP Index) yang minus 0,24 persen sejak kebijakan baru tarif impor AS diterapkan sejak 2 April 2025 lalu.

Sedangkan Bursa Shenzhen (SZCOMP Index) juga pada saat yang sama terpantau minus 1,1 persen. Lalu Bursa Hong Kong (HSI Index) juga hanya 1,52 persen, diikuti bursa saham India (SENSEX Index) yang minus 1,64 persen.

Porsi penurunan ini jauh lebih minimal dibanding kejatuhan sejumlah bursa saham Eropa dan Amerika, yang dipimpin oleh NASDAQ (CCMP Index) yang terjun bebas hingga 11,44 persen, diikuti oleh S&P 500 (SPX Index) yang merosot 10,53 persen dan Dow Jones (DJI Index) yang jatuh 9,26 persen.

Bursa saham Spanyol (IBEX Index) pada saat yang sama juga melemah hingga 6,95 persen, sedikit lebih baik dari bursa Prancis (CAC Index) yang merosot sebesar 7,43 persen dan bursa Jerman (DAX Index) yang mengalami minus hingga 7,81 persen.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |