Belajar dari Seseorang yang Uangnya Dimakan Rayap, Begini Cara Menabung yang Aman

IDXChannel—Pak Samin adalah seseorang yang uangnya dimakan rayap. Pengalaman pahitnya pernah menjadi sorotan netizen pada 2022 silam. Separuh uang Samin hasil menabung di celengan, rusak digerogoti rayap. 

Samin adalah seorang penjaga sekolah di Jawa Tengah, sementara sang istri berjualan di kantin sekolah. Penghasilannya dari menjaga sekolah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara hasil usaha sang istri ditabung untuk biaya naik haji. 

Keduanya menabung uang di celengan plastik. Lembar uang yang ditabung bervariasi. Mulai dari pecahan Rp5.000, Rp10.000, Rp50.000, bahkan Rp100.000. Dalam 2,5 tahun, keduanya berhasil menabung hingga Rp100 juta. 

Uang itu tersimpan dalam dua celengan plastik, dan keduanya sudah penuh. Samin mulai curiga saat mendapati rayap di celengan tersebut. Saat dibongkar, benar saja, salah satu celengan telah digerogoti rayap. 

Total jumlah uang yang aman dari rayap Rp49,8 juta. Sementara sisanya digerogoti rayap. Samin tidak menabung di bank karena merasa menyimpan uang di celengan lebih praktis, selain itu dia mengaku tidak ada waktu untuk menyetor ke bank karena harus menjaga anak-anak di sekolah. 

Namun untungnya, Bank Indonesia menyediakan layanan penggantian uang rusak. Meskipun dengan syarat uang tersebut setidaknya harus tersisa 68 persen dari fisiknya, atau dua pertiga bagian dari fisik uang kertasnya. 

Bank Indonesia membantu Samin untuk menghitung uang yang dapat terdeteksi dan memenuhi persyaratan 68 persen itu. Meskipun uangnya tidak sepenuhnya kembali, tetapi Samin tetap bersyukur sebab setidaknya hasil tabungannya tidak semuanya hilang sia-sia. 

Melansir catatan Okezone (6/11), uang tabungan yang berhasil diselamatkan mencapai Rp20,2 juta, sekiranya separuh dari nilai tabungan pada celengan yang dimakan rayap. 

Dari cerita Samin ini, masyarakat mendapatkan pelajaran terkait dua hal, yakni menabung dan cara menabung yang aman. 

Samin membuktikan bahwa dengan niat dan tekad yang kuat, dia dan sang istri berhasil mengumpulkan uang senilai Rp100 juta dalam waktu yang cukup singkat, yakni 2,5 tahun saja. Setiap hari, rupanya Samin dan istri menyisihkan Rp200.000 untuk ditabung. 

Dengan asumsi hari sekolah efektif 20 hari dalam satu bulan, maka Pak Samin dan istrinya mengumpulkan Rp4 juta dalam sebulan. Dalam setahun, berarti keduanya menabung hingga Rp48 juta. 

Dari Pak Samin dan sang istri, rupanya dapat dibuktikan bahwa mendapatkan uang Rp100 juta sangat mungkin dilakukan selama menabung dilakukan dengan komitmen serta konsistensi tinggi. 

Kedua, menabung di celengan berisiko. Cerita Pak Samin adalah contohnya. Bagi sebagian orang, menabung di bank mungkin terasa berat karena ada biaya administrasi yang mesti dibayarkan tiap bulannya. 

Padahal, perbankan umum menyediakan beberapa jenis tabungan dengan biaya admin yang cukup rendah. 

Menabung di bank juga memudahkan masyarakat untuk menjaga uangnya dari pemakaian berlebihan, nasabah dapat memilih untuk tidak menggunakan kartu debit agar tidak mudah menarik uang. 

Selain menabung di bank, masyarakat juga dapat menyimpan uangnya dalam bentuk emas batangan. Investasi emas batangan jelas lebih menguntungkan daripada menabung uang di rekening bank, karena harga emas berpeluang untuk tumbuh dalam beberapa tahun. 

Emas dapat dibeli dengan satuan gram terkecil 0,001 gram. Emas ini dapat disimpan hingga target tercapai, dan sebaiknya tidak dijual dalam jangka pendek, karena harga jual harus tumbuh lebih tinggi dari harga beli agar tidak merugi. 

Jadi, alternatif menabung di celengan yang dapat dipertimbangkan masyarakat adalah: 

• Tabungan bank dengan jenis rekening berbiaya administrasi yang rendah 
• Membeli emas dengan gram kecil setiap uang terkumpul dengan jumlah yang cukup untuk membeli emas batangan 
• Menabung emas di PT Pegadaian 

Itulah pelajaran yang dapat diambil dari seseorang yang uangnya dimakan rayap. 

(Nadya Kurnia)