Aplikasi AI asal China, DeepSeek, muncul dan mengejutkan industri teknologi dunia. Meski begitu, kehadirannya justru menimbulkan kewaspadaan.
Aplikasi AI DeepSeek Curi Perhatian Dunia, Apakah Aman Digunakan? (Foto: Getty Image/BBC)
IDXChannel – Aplikasi AI asal China, DeepSeek, muncul dan mengejutkan industri teknologi dunia. Meski begitu, kehadirannya justru menimbulkan kewaspadaan, terutama di negara-negara barat.
Sejumlah petinggi di negara-negara Barat pun buka suara dengan hadirnya saingan ChatGPT tersebut. Salah satunya Menteri Sains Australia, Ed Husic, yang menyuarakan kekhawatirannya terhadap privasi pengguna DeepSeek.
Dia khawatir chatbot China yang telah menyebabkan kekacauan di pasar modal Amerika Serikat (AS) itu mengumpulkan data masyarakat untuk keperluan intelijen China.
Husic mengatakan kepada ABC News pada Selasa (28/1/2025) bahwa masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk mengenai "pengelolaan data dan privasi."
"Saya akan sangat berhati-hati mengenai hal itu, isu-isu jenis ini perlu dipertimbangkan secara matang," ujarnya seperti dilansir dari BBC, Selasa (28/1/2025).
Adapun, DeepSeek belum menanggapi permintaan komentar BBC. Sejauh ini, pengguna di Inggris dan AS tidak menunjukkan kehati-hatian dalam menggunakan aplikasi tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan DeepSeek merupakan "peringatan" bagi negaranya. Tetapi dia tidak menyiratkan bahwa aplikasi AI itu merupakan ancaman bagi keamanan nasional, dan justru menyebut DeepSeek bisa menjadi hal yang baik jika dapat menekan biaya.
DeepSeek telah meroket ke puncak toko aplikasi di kedua negara, Inggris dan AS, dengan diunduh sebanyak 3 juta kali sejak diluncurkan.
Sebanyak 80 persen di antaranya hadir dalam seminggu terakhir, artinya telah diunduh tiga kali lipat dari pesaingnya seperti Perplexity.
Data yang dikumpulkan DeepSeek
Menurut kebijakan privasi DeepSeek, aplikasi itu mengumpulkan sejumlah besar informasi pribadi pengguna, yang kemudian disimpan "di server aman" di China.
Data itu termasuk alamat email, nomor telepon, dan tanggal lahir pengguna, yang dimasukkan saat membuat akun. Selain itu, data teks dan audio, serta riwayat obrolan yang disebut "informasi teknis", termasuk model, sistem operasi ponsel, hingga alamat IP juga disimpan oleh aplikasi tersebut.
DeepSeek menyatakan informasi itu digunakan untuk meningkatkan "keselamatan, keamanan, dan stabilitasnya".
Informasi ini kemudian akan dibagikan kepada pihak lain, seperti penyedia layanan, mitra periklanan, dan grup perusahaannya, yang akan disimpan "selama diperlukan".