Apa Itu Micro-Retirement? Mengenal Career Break ala Generasi Z

1 day ago 3

Micro-retirement dilakukan dengan mengambil jeda dari pekerjaan untuk beristirahat dan mengeksplorasi diri.

Apa Itu Micro-Retirement? Mengenal Career Break ala Generasi Z. (Foto: Freepik)

Apa Itu Micro-Retirement? Mengenal Career Break ala Generasi Z. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa itu micro-retirement? Micro-retirement adalah buzzword atau frasa trendi yang belakangan populer di kalangan Gen Z, yang artinya adalah pensiun singkat. Dalam praktiknya, micro-retirement hampir sama seperti career break

Micro-retirement dilakukan dengan mengambil jeda dari pekerjaan untuk beristirahat dan mengeksplorasi diri. Jeda karier yang diambil bisa mencapai mingguan, bulanan, bahkan satu tahun lebih. 

Selama ‘pensiun singkat’ itu, individu memanfaatkan waktu untuk berlibur, atau melakukan hal-hal yang diinginkannya. Tujuan dari micro-retirement adalah untuk mengelola stress, mencegah kejenuhan, dan memelihara kesehatan jiwa. 

Pada dasarnya, micro-retirement sama seperti career break yang sebelumnya juga umum dilakukan banyak orang. Individu yang telah bekerja bertahun-tahun tanpa cuti, mengambil jeda waktu untuk beristirahat sebelum memasuki pasar tenaga kerja lagi. 

Melansir Daily Mail (28/1), Founder Practice Aptitude Test Guy Thornton berpendapatan, anak-anak muda generasi saat ini mulai menormalisasi fokus terhadap kesejahteraan personal dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan personal. 

Sehingga, alih-alih menunggu pensiun untuk berkeliling dunia dan menjalankan hobi, mereka memilih untuk melaksanakan kedua hal di atas selagi masih bekerja, masih sehat, dan masih punya banyak waktu. 

“Anak muda sekarang mulai memprioritaskan kesehatan jiwa, pencapaian personal, dan pengalaman-pengalaman hidup yanag berarti dibanding terfokus pada satu goal, yakni hanya pada karier dan progress kariernya,” 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan individu untuk mengambil micro-retirement

Burnout 

Kejenuhan atau burnout dalam pekerjaan adalah hal utama yang membuat seseorang memutuskan untuk mengambil jeda karier selama beberapa bulan hingga setahun lebih. Memaksa untuk bekerja dalam keadaan jenuh justru berpengaruh negatif pada produktivitas. 

Sehingga, banyak orang memutuskan untuk mengambil jeda sejenak untuk menikmati waktu tanpa beban pekerjaan, meskipun berisiko pada ketiadaan pemasukan bulanan dari gaji. 

Perubahan Tren Generasi 

Tiap generasi memiliki tantangan karier dan kehidupan personal yang berbeda. Generasi milenal dan Gen Z umumnya mulai memperhatikan kesejahteraan personal dan kesehatan jiwa, alih-alih hanya terfokus pada karier semata. 

Berbeda dengan generasi X dan generasi sebelumnya yang terfokus pada karier dan mulai menikmati waktu ketika pensiun. Selain tren jeda karier, generasi milenial dan generasi Z juga menyukai kerja jarak jauh. 

Mengistirahatkan Diri

Dengan pekerjaan yang menumpuk dan tekanan kerja yang tinggi, pekerja rentan untuk merasa jenuh dan kelelahan secara mental. Terlebih bagi pekerja yang jarang mengambil cuti dan sering bekerja di akhir pekan. 

Seperti diketahui, tidak semua karyawan mudah mengambil cuti untuk beristirahat. Seringkali, saat cuti pun pekerja tetap ‘diganggu’ dengan tugas-tugas kecil atau pertanyaan dari orang di kantor terkait pekerjaan. 

Sehingga, seringkali cuti beberapa hari tidak mampu menghilangkan rasa jenuh. Pada titik inilah orang mulai memikirkan untuk mengambil jeda karir sejenak untuk beristirahat total sebelum mencari pekerjaan baru. 

Tren micro-retirement populer di TikTok, terutama di Amerika Serikat. Namun di Indonesia sendiri, jeda karier selama beberapa bulan bukanlah hal yang asing. 

Itulah penjelasan singkat tentant apa itu micro-retirement


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |