Aset riil adalah aset yang memiliki bentuk fisik atau wujud. Nilai aset riil cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tetapi relatif sulit dicairkan cepat.
4 Jenis Aset Riil yang Bisa Dijadikan Investasi dan Instrumen Alternatif. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Apa saja aset riil yang bisa dijadikan investasi? Aset riil adalah aset yang memiliki bentuk fisik atau wujud. Nilai aset riil cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tetapi relatif sulit dicairkan dalam waktu cepat.
Aset riil memiliki nilai instrinsik terkait kegunaannya. Manfaatnya dalam investasi adalah menghasilkan pendapatan secara langsung, baik melalui penyewaan ataupun selisih antara harga beli dengan harga saat menjualnya kembali.
Aset riil berbeda dengan aset finansial yang tidak memiliki wujud, di mana tiap-tiap instrumen aset finansial memiliki karakter dan risiko investasi serta potensi imbal hasil yang berbeda-beda.
Perbedaan utama aset riil dan aset finansial terletak pada wujud dan likuiditasnya. Aset finansial cenderung lebih mudah dicairkan (likuiditas tinggi), sementara aset riil cenderung sulit dicairkan dalam waktu cepat.
Namun ada beberapa aset riil yang bisa dijadikan investasi jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa jenis aset riil yang bisa dijadikan investasi:
1. Perhiasan Emas
Perhiasan emas tergolong aset riil. Selain memiliki wujud fisik, nilainya berkaitan dengan kegunaan dan nilai kelangkaan bahan bakunya, yakni emas. Semakin tinggi tingkat kemurniannya, semakin mahal harga perhiasan emas.
Perhiasan emas adalah alternatif investasi emas yang masih digemari masyarakat hingga hari ini. Selain mendapatkan manfaat dari segi estetika, pemilik perhiasan juga dapat memperoleh keuntungan saat menjualnya.
2. Logam Mulia
Logam mulia adalah emas yang diproduksi sebagai instrumen investasi. Logam mulia biasanya dicetak dalam bentuk batangan dan koin. Logam mulia memiliki kemurnian emas tertinggi, yakni hingga 99,9 persen.
Oleh sebab itu logam mulia lebih berharga dibanding perhiasan emas, karena perhiasan emas memiliki logam campuran yang lebih tinggi. Perhiasan emas harus dicampur dengan logam lain agar mudah dibentuk.
Logam mulia adalah aset riil yang memiliki likuiditas tertinggi, karena sangat mudah dicairkan. Investor logam mulia dapat menjual asetnya dalam waktu cepat. Namun keuntungan logam mulia membutuhkan waktu yang relatif lama.
3. Properti
Properti adalah jenis aset riil yang dapat memberikan imbal hasil berupa pendapatan pasif. Aset-aset properti seperti rumah dan bangunan dapat disewakan kepada pihak lain untuk menghasilkan pendapatan sewa.
Demikian juga dengan aset properti berupa bangunan indekos yang dapat disewakan kepada beberapa orang. Namun aset properti memiliki likuiditas rendah, karena untuk menjualnya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Aset properti juga dapat menghasilkan keuntungan berupa capital gain, yakni selisih antara harga beli dengan harga jual.
4. Tanah/Lahan
Tanah dan lahan kosong juga merupakan aset riil. Aset ini dapat dimanfaatkan untuk disewakan untuk dikelola pihak lain dan menghasilkan pendapatan pasif, atau dijual kembali saat harganya sudah bertumbuh.
Namun aset ini tidak mudah dijual. Cepat atau tidaknya penjualan tanah dan lahan kosong bergantung pada banyak faktor. Antara lain lokasi aset (strategis/tidak) dan daya beli masyarakat.
Itulah beberapa jenis aset riil yang bisa dijadikan investasi.
(Nadya Kurnia)