VinFast Hadirkan Layanan Taksi di Jakarta, Ancaman Bagi Blue Bird (BIRD)?

1 month ago 15

Perusahaan otomotif asal Vietnam, VinFast menghadirkan layanan taksi di Jakarta, Indonesia lewat Xanh SM.

 Dok. Xanh SM)

Perusahaan otomotif asal Vietnam, VinFast menghadirkan layanan taksi di Jakarta, Indonesia lewat Xanh SM. (Foto: Dok. Xanh SM)

IDXChannel - Perusahaan otomotif asal Vietnam, VinFast menghadirkan layanan taksi di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini beroperasi lewat jenama Xanh SM.

Mobil taksi dengan nuansa cyan ini berseliweran di jalanan Jakarta. Perpaduan warna biru dan hijau ini memberikan pesan kuat bahwa taksi yang dipakai Xanh SM ramah lingkungan.

Ya, Xanh SM menggunakan armada taksi 100 persen bertenaga listrik. Kendati demikian, perusahaan menjamin layanan terbaik untuk pelanggan.

"Xanh SM berkomitmen untuk menciptakan lingkungan di Jakarta dan Indonesia lebih baik, dan mendukung gerakan revolusi hijau," kata Xanh SM dalam situs resminya dikutip Selasa (17/12/2024).

Tak diketahui berapa jumlah armada yang digunakan oleh Xanh SM. Namun, mengingat wilayah operasionalnya baru di Jakarta, armadanya terbatas.

Yang jelas, perusahaan ini memakai kendaraan VinFast, yakni VinFast VF 3 dan 5 serta VinFast VF 8 untuk taksi mewah. VinFast sendiri sudah berkomitmen membangun pabrik di Indonesia dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2025. 

Sinergi Xanh SM dan VinFast ke depan tak akan menemui kendala berarti mengingat masih satu grup perusahaan. Xanh SM merupakan perusahaan taksi yang terafiliasi dengan VinFast. Di Indonesia, Xanh SM dioperasikan di bawah PT XanhSM Green and Smart Mobility Indonesia.

Taksi ini meluncur sejak awal Desember 2024. Di masa pengenalan, Xanh SM menawarkan diskon gratis perjalanan di luar biaya tambahan (tol dan parkir) kepada warga Jakarta, terutama Jakarta Selatan dan Pusat. Setelah masa uji coba, Xanh SM akan beroperasi secara resmi mulai besok, Kamis (8/12/2024).

Di Indonesia, layanan taksi didominasi oleh PT Blue Bird Tbk (BIRD). Per 30 September 2024, armada taksi yang dioperasikan oleh Blue Bird mencapai 23.500.

Bisnis BIRD cukup kuat karena menjangkau banyak segmen. Selain dikenal dengan layanan taksi Bluebird dan Silverbird, BIRD juga memiliki segmen bus dan rental (Goldenbird dan BigBird), shuttle (Cititrans), hingga korporat.

Hingga kuartal III-2023, perusahaan ini mencatat pendapatan Rp1,34 triliun, tumbuh 10 persen secara tahunan. Segmen taksi masih menjadi penopang utama dengan pendapatan Rp896 miliar atau 67 persen terhadap total pendapatan.

Blue Bird belakangan cukup agresif mengubah armada taksinya menjadi taksi listrik. BIRD pun mengandalkan kendaraan listrik buatan BYD yang pada 2025 mulai membangun pabriknya di Indonesia. Diharapkan, harga mobil BYD semakin murah.

Terkati hal ini, Analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli mengatakan, BIRD berambisi mengoperasikan sedikitnya 20 persen taksi listrik pada 2030. Untuk 2024, perseroan membidik porsi 3 persen dari total armada.

"Saat ini, jumlah taksi listrik hanya 1 persen dari 23 ribu armada akibat harga mobil listrik yang mahal membuat ekspansi terhambat," kata Rusli dalam risetnya awal bulan ini.

Blue Bird memperkenalkan taksi listrik pada 2019. Sejak awal, BIRD berkolaborasi dengan BYD yang tak lain merupakan produsen mobil listrik terbesar di dunia, sebagai suplier utama.

Rencana BYD membangun pabrik di Indonesia dengan nilai investasi USD1,3 miliar memberikan harapan bagi BIRD untuk mempercepat akselerasi konversi taksi listrik.

"Komisaris Utama Noni Purnomo menunjukkan optimisme bahwa pabrik BYD di Indonesia yang akan berproduksi mulai 2026 akan secara signifikan mengurangi biaya mobil listrik, sehingga membuat adopsinya menjadi lebih mudah," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |