Saham emiten tambang logam dasar, tembaga hingga nikel, cenderung menguat hingga penutupan sesi I, Jumat (16/5/2025).
Saham Tembaga-Nikel MDKA hingga TINS Melonjak, Cermati Katalis dan Proyeksinya. (Foto: Amman Mineral)
IDXChannel – Saham emiten tambang logam dasar, tembaga hingga nikel, cenderung menguat hingga penutupan sesi I, Jumat (16/5/2025), seiring arus dana investor asing yang masuk ke pasar Tanah Air mendorong rotasi sektoral.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terapresiasi 6,69 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mendaki 4,64 persen, dan PT Timah Indonesia Tbk (TINS) meningkat 4,02 persen.
Kemudian, saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) menghijau 2,01 persen, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) terkerek 1,47 persen, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) 1,45 persen.
Selain itu, saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) terkerek 1,10 persen dan PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) menguat 0,36 persen.
Limpahan Likuiditas
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, lonjakan saham-saham logam dasar belakangan ini lebih disebabkan oleh faktor teknikal dan rotasi sektoral, bukan didorong langsung oleh harga komoditas atau kinerja fundamental emiten.
"Jika kita lihat dari harga komoditas dari metal [logam] itu sendiri, sebenarnya tidak mengalami lonjakan signifikan," ujar Michael, Jumat (16/5).
Menurut dia, saat ini pasar sedang mengalami limpahan likuiditas, tercermin dari masuknya dana asing selama dua hari terakhir.
"Bursa saat ini mengalami ketumpahan likuiditas dengan terlihat dari data investor asing (foreign) yang masuk selama dua hari ini sudah lebih dari Rp4 triliun," katanya.
Likuiditas yang melimpah itu, kata Michael, awalnya mengangkat saham-saham unggulan (blue-chip) seperti perbankan, TLKM, dan ASII. Namun, kemudian bergerak ke sektor lain.
"Masuknya foreign ke IHSG biasanya disusul oleh rotasi sektoral," ujarnya.
"Terlihat pergerakan saham logam ini adalah pergerakan rotasi sektoral bursa, tanpa ditrigger oleh harga komoditas ataupun laporan keuangan emiten itu sendiri," kata Michael.
Saham Pilihan
Secara teknikal, Michael juga mengamati beberapa pola pergerakan harga saham logam dasar yang mencerminkan potensi kelanjutan tren.
"MDKA berada dalam wave 3 dari Elliott Wave dengan titik puncak wave 3 berada di 2.250," ujar Michael. "Titik resistance yang perlu dikonfirmasi ada di angka 2.000. Support di angka 1.850."
Sementara itu, MBMA menurutnya membentuk pola grafik yang menarik.
"MBMA terkonfirmasi memiliki chart pattern inverted head and shoulders dengan neckline support di angka 330," ujarnya. "Sementara dari pola ini, MBMA berpotensi mencapai target kenaikan di 420."
Untuk TINS, Michael mencermati lonjakan volume yang terbilang signifikan, yang menurutnya merupakan sinyal teknikal yang baik.
"TINS mengalami lonjakan volume yang cukup signifikan, dan ini merupakan sinyal yang cukup baik secara teknikal," ujarnya.
"Resistance yang perlu dilewati ada di angka 1.250, support di 1.120," kata Michael. "Target kenaikan dari pola ini sendiri ada di angka 1.500," tuturnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.