Tingkat Hunian Hotel BUMN Melonjak 100 Persen saat Libur Waisak

5 hours ago 1

Selama 10-13 Mei 2025, tingkat hunian hotel perusahaan pelat merah mengalami peningkatan.

iNews Media Hotel)

Tingkat Hunian Hotel BUMN Melonjak 100 Persen saat Libur Waisak (FOTO:iNews Media Hotel)

IDXChannel - Libur panjang perayaan Hari Raya Waisak 2025 memberikan dampak positif terhadap sektor perhotelan, termasuk jaringan hotel yang dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality, anak perusahaan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.

Selama 10-13 Mei 2025, tingkat hunian hotel perusahaan pelat merah mengalami peningkatan. Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat mengatakan, libur panjang dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata. 

Destinasi wisata spiritual seperti kawasan Candi Borobudur, yang menjadi pusat perayaan Waisak menjadi magnet utama wisatawan selama libur panjang. Hal ini mendorong peningkatan terhadap okupansi hotel di wilayah sekitarnya.

Berdasarkan data PHRI, terjadi lonjakan okupansi hotel di Yogyakarta, terutama di Magelang dengan Tingkat hunian sebesar 100 persen sejak 11-12 Mei 2025. 

“Sehubungan dengan perayaan Waisak yang dipusatkan di Candi Borobudur. Peningkatan ini bersifat merata dan tidak hanya terpusat di area perkotaan, yang menunjukkan pertumbuhan pariwisata yang inklusif dan menyeluruh di Yogyakarta,” ujar Christine, Jumat (16/5/2025). 

Jaringan hotel InJourney Hospitality di region Yogyakarta mencatatkan peningkatan okupansi yang menggembirakan, di antaranya The Manohara Hotel Yogyakarta, Khas Tugu Hotel, Khas Malioboro Hotel, serta Lafayette Boutique Hotel.

Secara khusus, The Manohara Hotel Yogyakarta dan Khas Malioboro Hotel mencapai tingkat hunian tertinggi selama 10-12 Mei 2025 sebesar 99,7 persen dan 94,5 persen.

Tidak hanya di Yogyakarta, peningkatan okupansi juga dirasakan pada properti InJourney Hospitality di wilayah lainnya. Di Bali, tingkat hunian tertinggi mencapai 97,5 persen yaitu di hotel Truntum Kuta. 

Di Sumatera, Truntum Padang mencatatkan okupansi tertinggi sebesar 72,3 persen dan di region Sulawesi, mencatatkan peningkatan yang sama dengan tingkat hunian tertinggi pada hotel Khas Palu 84,5 persen.

Tren serupa juga terjadi di wilayah Nusa Tenggara dan Kalimantan yang mencerminkan meningkatnya minat wisatawan terhadap akomodasi yang mengedepankan kenyamanan dan layanan berkualitas.

"Sebagai bagian dari ekosistem pariwisata, kami optimis bahwa momentum libur panjang sebagai peluang strategis untuk memperkuat kontribusi kami terhadap pertumbuhan ekonomi dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan akomodasi yang berkualitas,” kata dia.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |