Pengajuan Tunjangan Pengangguran di AS Stabil pada Pekan Lalu

4 hours ago 1

Jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran tidak berubah dari 229 ribu pada akhir 10 Mei 2025.

iNews Media Group)

Pengajuan Tunjangan Pengangguran di AS Stabil pada Pekan Lalu (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel — Pengajuan tunjangan pengangguran di AS stabil pada pekan lalu, karena PHK tetap rendah meskipun masih ada ketidakpastian mengenai dampak tarif Trump terhadap ekonomi.

Dilansir dari laman APNews Jumat (16/5/2025), jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran tidak berubah dari 229 ribu pada akhir 10 Mei 2025, kata Departemen Tenaga Kerja. 

Hal itu sejalan dengan perkiraan analis untuk 230 ribu aplikasi baru. Adapun pengajuan mingguan untuk tunjangan pengangguran dianggap mewakili PHK di AS dan sebagian besar telah berfluktuasi di kisaran antara 200 ribu dan 250 ribu sejak covid menghancurkan ekonomi dan menghapus jutaan pekerjaan lima tahun lalu.

Meskipun Trump telah menghentikan atau mencabut banyak ancaman tarifnya, kekhawatiran tetap ada tentang perlambatan ekonomi global yang dapat menjungkirbalikkan pasar tenaga kerja AS.

Pada pekan lalu, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan 4,3 persen selama tiga kali berturut-turut.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan risiko pengangguran dan inflasi yang lebih tinggi telah meningkat sehingga paket kombinasi ini mempersulit bank sentral untuk mengendalikan harga dan menjaga pengangguran tetap rendah.

Powell mengatakan, tarif telah melemahkan sentimen konsumen dan bisnis, tetapi data tersebut belum menunjukkan dampak signifikan terhadap perekonomian.

Pemerintah melaporkan inflasi pada tingkat grosir turun secara tak terduga untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. Namun, data penjualan eceran baru menunjukkan warga Amerika mengurangi pengeluaran mereka pada April setelah menimbun barang pada bulan sebelumnya untuk mengantisipasi kenaikan harga yang diharapkan akibat tarif.

Pada Senin, AS-China sepakat untuk menghentikan sementara perang dagang mereka selama 90 hari. Hal ini memberikan dorongan bagi pasar keuangan dan setidaknya untuk sementara meredakan sebagian kecemasan atas dampak tarif terhadap perekonomian AS.

Trump juga berupaya mengubah ekonomi global dengan menaikkan pajak impor secara drastis untuk meremajakan sektor manufaktur AS. Kontraksi telah dimulai di AS, di mana ekonomi menyusut secara tahunan 0,3 persen dari Januari hingga Maret karena perang dagang Trump mengganggu bisnis. 

Pertumbuhan kuartal pertama diperlambat oleh lonjakan impor karena perusahaan-perusahaan di AS mencoba mendatangkan barang-barang asing sebelum tarif besar Trump mulai berlaku.

Trump juga berjanji untuk mengurangi secara drastis tenaga kerja pemerintah federal, yang mengisi sebagian besar minggu-minggu awal masa jabatan keduanya.

Meskipun menunjukkan beberapa tanda-tanda melemah selama tahun lalu, pasar tenaga kerja tetap kuat, dengan lapangan pekerjaan yang melimpah dan PHK yang relatif sedikit.

Awal bulan ini, pemerintah melaporkan bahwa pengusaha AS menambah 177.000 pekerjaan secara pada April dan tingkat pengangguran bertahan pada angka 4,2 persen yang secara historis.

Banyak ekonom masih mengantisipasi dampak negatif dari perang dagang akan terjadi tahun ini bagi pekerja Amerika. Sebelumnya, pada Selasa, Microsoft mulai memberhentikan sekitar 6.000 pekerj atau hampir 3 persen dari tenaga kerjanya dan pemutusan hubungan kerja terbesarnya dalam lebih dari dua tahun.

Perusahaan lain yang telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja tahun ini termasuk Workday, Dow, CNN, Starbucks, Southwest Airlines dan perusahaan induk Facebook, Meta. Laporan Departemen Tenaga Kerja mengatakan bahwa rata-rata klaim selama empat pekan naik sebesar 3.250 menjadi 230 ribu Sedangkan jumlah total orang Amerika yang menerima tunjangan pengangguran hingga 3 Mei naik sebesar 9 ribu menjadi 1,88 juta.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |