Chagee didirikan oleh Zhang Junjie pada 2017 di Yunan, dengan modal sekitar RMB1 juta lebih.
Siapa Pemilik Chagee? dari Anak Jalanan Buta Huruf hingga IPO di Nasdaq. (Foto: Chagee)
IDXChannel—Siapa pemilik Chagee? Chagee adalah brand minuman teh premium asal China. Chagee didirikan oleh Zhang Junjie pada 2017 di Yunan, dengan modal sekitar RMB1 juta lebih.
Chagee disebut-sebut sebagai brand minuman teh pesaing Starbucks. Chagee mengusung konsep minuman teh premium yang dibuat dari daun teh segar, alih-alih menggunakan bubuk teh, sirup, dan boba tapioka.
Chagee melangsungkan initial public offering di Amerika dan sukses menghimpun dana segar senilai USD411 juta. Saat ini, Chagee mengoperasikan jaringan outlet yang terdiri dari 4.000 lebih unit outlet di China dan beberapa negara lain.
Siapa Pemilik Chagee? Didirikan oleh Yatim Piatu Buta Huruf, Begini Kisahnya
Kesuksesan Chagee tak lepas dari peran Zhang Junjie. Dia adalah seorang pemuda yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya di usia 10 tahun. Selama bertahun-tahun Zhang sempat tinggal di jalanan.
Melansir Pandayoo (16/5/2025), karena tinggal di jalanan dan tidak pernah sekolah, Zhang Junjie buta huruf hingga usia 18 tahun. Dia mulai belajar membaca dan menulis setelah bekerja di sebuah toko minuman milk tea di Yunan (Da Wei Milk Tea).
Karena pekerjaannya mengharuskan membaca menu, resep, dan pesanan, Zhang Junjie mendedikasikan banyak waktu untuk belajar baca tulis. Dia datang ke toko lebih awal dan pulang paling akhir demi belajar pinyin, atau romanisasi bahasa mandarin.
Perjalanan kariernya di Da Wei juga dimulai dari bawah. Zhang awalnya bekerja sebagai asisten toko, lalu naik jabatan menjadi manager toko, lalu naik jabatan lagi menjadi supervisor regional, dan akhirnya menjadi manager regional operation untuk area Yunan.
Pengalaman kerjanya di Da Wei-lah yang membantunya terjun ke bisnis minuman teh premium. Peluang bisnis terbuka ketika toko itu akan dijual karena bisnis yang kurang menguntungkan.
Zhang Junjie mengumpulkan tabungan dan membeli outlet cabang tempatnya bekerja. Zhang merevitalisasi outlet tersebut dan berhasil mengembangkan bisnisnya lebih pesat, menghasilkan penjualan sekitar RMB8.000-9.000 per hari.
Sukses dengan outlet franchise Da Wei di Yunan, Zhang Junjie berambisi untuk membuat brand teh sendiri. Namun karena terkendala dengan kontrak franchisenya di Da Wei, Zhang Junjie beralih karier dengan bekerja di perusahaan startup robotik di Shanghai.
Saat bekerja di Shanghai, dia menyaksikan brand teh Heytea dan Lelecha viral di China. Dari situ Zhang menyadari peluang untuk terjun ke bisnis teh kian sempit, dan akhirnya memutuskan untuk memulai impiannya membangun brand sendiri.
Dengan menggandeng temannya yang juga berpengalaman di industri minuman teh, Zhang dan rekannya mengumpulkan modal sebanyak RMB1 juta. Mereka memilih nama ‘Chagee’ dan menyewa lapak seluas 40 meter persegi di Kunming.
Dari sinilah perjalanan Chagee bermula. Saat Zhang merepresentasikan proposal bisnisnya ke investor, banyak orang meragukan kemampuannya. Bahkan banyak investor tidak tahu bahwa Zhang tidak pernah mengenyam pendidikan.
Seorang investor di XVC, Hu Boyou, mengira Zhang hanya tidak pernah kuliah saat dia mengaku ‘tidak pernah sekolah.’ Namun ketika Zhang banyak menggunakan ejaan romanisasi mandarin, barulah Hu menyadari bahwa Zhang memang tidak pernah sekolah.
Namun Hu mengaku terkesan dengan dedikasi dan rencana bisnis yang diutarakan Zhang, baik rencana jangka pendek dan jangka panjang. Zhang, menurut XVC, adalah bukti bahwa pendidikan formal bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan kewirausahaan.
Dari satu toko di Kunming, Chagee akhirnya berhasil melebarkan sayap dengan membuka ribuan outlet di China, Malaysia, dan Singapura. Chagee bahkan berhasil melantai di bursa efek Amerika.
IPO Chagee di Nasdaq mengantarkan Zhang Junjie ke deretan orang-orang terkaya di China. Dari IPO itu, harta kekayaan Zhang Junjie tercatat mencapai USD2,6 miliar.
Itulah penjelasan singkat tentang siapa pemilik Chagee.
(Nadya Kurnia)