Saham emiten minyak dan gas (migas) milik Hapsoro PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) kembali melemah pada Kamis (19/12/2024), melanjutkan koreksi dua hari sebelumnya.
Saham Rukun Raharja (RAJA) Turun 3 Hari Tanpa Henti, Jatuh 13 Persen. (Foto: Freepik)
IDXChannel - Saham emiten minyak dan gas (migas) milik Hapsoro PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) kembali melemah pada Kamis (19/12/2024), melanjutkan koreksi dua hari sebelumnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 10.46 WIB, saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tercatat melemah 1,19 persen ke level Rp2.490 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp63,54 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 26,21 juta saham.
Penurunan ini memperpanjang tren pelemahan saham RAJA selama tiga hari berturut-turut, dengan akumulasi penurunan mencapai 12,93 persen.
Saham RAJA, yang dalam tren menguat (uptrend) sejak awal Oktober 2024, mengalami aksi ambil untung (profit taking) usai saham sempat menembus Rp2.970 per saham pada perdagangan intraday 11 Desember 2024.
Diwartakan sebelumnya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) tengah dalam proses penawaran saham perdana (IPO) di BEI, salah satu yang sangat diantisipasi oleh investor belakangan ini.
Dalam prospektus yang dikutip pada Senin (16/12/2024), anak usaha RAJA ini menawarkan 543.010.800 saham atau setara 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal dipatok Rp10 setiap saham.
Detailnya, sejumlah 190.053.800 saham biasa atas nama yang merupakan Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan. Ini setara dengan 7 persen dari jumlah modal ditempatkan.
Sementara sebanyak 352.957.000 saham biasa merupakan milik RAJA, atau Saham Divestasi, yang setara dengan 13 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Dalam periode bookbuilding, harga ditawarkan dalam rentang Rp900-Rp1.150 per saham, sehingga RATU berpeluang mendapatkan dana segar IPO maksimal Rp624,46 miliar.
Sesuai jadwal, masa penawaran awal berlangsung pada 17-23 Desember 2024. Masa penawaran umum dijadwalkan pada 2-6 Januari 2025, dan tanggal pencatatan saham pada 8 Januari 2025.
Kongsi dengan Prajogo
Selain soal IPO anak usaha, menurut catatan Algo Research pada 18 November 2024, potensi kerja sama antara taipan Prajogo Pangestu dari Barito Group dan Hapsoro di RAJA semakin mencuat, mengikuti pola sinergi serupa di PT Petrosea Tbk (PTRO).
Hapsoro, yang menguasai saham RAJA baik langsung maupun melalui afiliasi, sebelumnya menjual sebagian saham PTRO ke Prajogo melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), meski masih mempertahankan 34 persen kepemilikan via PT Caraka Reksa Optima.
Langkah strategis Barito Group, seperti akuisisi mayoritas saham Shell Energy Chemicals Park (SECP) melalui TPIA, mempertegas ekspansi ke sektor minyak, gas, dan petrokimia. Sinergi dengan RAJA dinilai sejalan dengan model bisnis terintegrasi perusahaan tersebut.
Algo Research menambahkan, RAJA menargetkan akuisisi aset minyak dan gas baru, mengembangkan fasilitas LNG dan petrokimia pada 2028, serta bisnis energi surya pada 2030.
Dalam waktu dekat, proyek blue ammonia senilai USD800-900 juta direncanakan dimulai pada 2025, dengan kontribusi pendapatan signifikan pada 2028.
Untuk mendukung investasi total USD950-1.100 juta ke depan, kata Algo, RAJA dinilai strategis melakukan penambahan modal via rights issue atau mencari mitra, seperti Barito Group, untuk memperkuat sinergi dan pendanaan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.