Saham emiten konstruksi, terutama BUMN Karya, kompak naik pada perdagangan Rabu (20/11/2024).
Saham Konstruksi WIKA-PTPP Cs Serentak Menguat. (Foto: WIKA)
IDXChannel – Saham emiten konstruksi, terutama BUMN Karya, kompak naik pada perdagangan Rabu (20/11/2024).
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, hingga pukul 10.41 WIB, saham emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) meningkat 6,92 persen ke Rp340 per saham setelah melesat 10,42 persen pada Selasa (19/11).
Kabar terbaru, WIKA menyampaikan kabar terkait permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh PT Wiradjaja Prima Kencana.
Dalam penetapan yang diterima pada 14 November 2024, permohonan PKPU tersebut dinyatakan telah dicabut berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
“Telah diterbitkannya Penetapan Pencabutan Permohonan PKPU terhadap Perseroan diajukan oleh PT Wiradjaja Prima Kencana atas kewajiban utang Perseroan,” kata Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya, dalam keterbukaan informasi, 18 November 2024.
Keputusan tersebut merujuk pada Berita Acara Persidangan perkara PKPU dengan nomor 329/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN.Niaga.Jkt.Pst yang berlangsung pada 11 November 2024. Persidangan memutuskan mencabut permohonan PKPU yang diajukan terhadap WIKA terkait kewajiban utang perusahaan.
Manajemen WIKA menegaskan, pencabutan permohonan PKPU ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kinerja keuangan maupun operasional perusahaan.
Saham anak usaha WIKA, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) juga terkerek, yakni sebesar 7,78 persen dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) tumbuh 1,33 persen.
Saham BUMN Karya lainnya turut mendaki. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terapresiasi 3,57 persen dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) naik 3,08 persen.
Anak usaha PTPP, PT PP Presisi Tbk (PPRE) juga menghijau sebesar 2,99 persen.
Kemudian, saham emiten konstruksi swasta, JKON terangkat 1,12 persen, ACST menguat 0,95 persen, dan NRCA 0,53 persen.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, pada 15 November lalu, menggelar pertemuan empat mata di Kementerian BUMN. Keduanya membahas percepatan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Selain itu, kedua pejabat tinggi negara itu juga menyoroti rencana konsolidasi tujuh perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur. Targetnya, jumlah BUMN karya itu bakal dilebur menjadi tiga perseroan saja.
Sejumlah BUMN karya yang dilebur, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero). Berikutnya, ada ADHI, WIKA, dan PTPP.
Tadi kami sudah menjelaskan bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga, jadi ini hanya bagian kami restrukturisasi,” ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024) lalu.
Dia memastikan konsolidasi BUMN karya tidak akan mengganggu proyek strategi nasional (PSN) yang dilaksanakan saat ini. Bahkan, peleburan tersebut dikatakan Erick bakal menjadi kekuatan baru untuk mempercepat pelaksanaan PSN.
Dalam skemanya, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya akan dilebur ke PTPP. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.