Saham emiten yang terafiliasi Grup Bakrie melemah signifikan pada perdagangan Kamis (7/11/2024).
Saham Grup Bakrie BRMS-DEWA Cs Kompak Tumbang. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Saham emiten yang terafiliasi Grup Bakrie melemah signifikan pada perdagangan Kamis (7/11/2024).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 14.17 WIB, saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) jatuh 8,18 persen ke Rp404 per saham.
Pelemahan ini menghentikan reli kenaikan 4 hari beruntun sebelumnya.
Dalam sepekan, saham BRMS masih naik 9,78 persen dan dalam sebulan melambung 42,25 persen.
Investor tampaknya merespons negatif kabar BRMS tidak menjadi konstituen anyar dalam rebalancing indeks MSCI periode November.
Maklum, sebelumnya, rumor pasar menyebut, emiten milik Grup Bakrie dan Grup Salim tersebut digadang-gadang berpotensi masuk MSCI.
Indeks MSCI menjadi acuan investor internasional dan dapat meningkatkan eksposur global bagi saham-saham yang terdaftar, membawa peluang masuknya lebih banyak modal asing.
Sebelumnya, menurut laporan Algo Research pada 20 Oktober 2024, kenaikan harga signifikan saham BRMS belakangan ini diperkirakan didorong oleh ekspektasi masuknya BRMS ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).
MSCI, penyedia indeks global yang digunakan oleh investor institusi, meninjau saham secara kuartalan.
“Menurut diskusi kami dengan analis sell-side, terdapat kemungkinan besar bahwa BRMS dapat masuk ke dalam indeks MSCI pada November 2024,” kata Algo Research.
Algo Research berpendapat, jika BRMS masuk indeks ini pada November 2024, diperkirakan ada aliran pembelian besar dari investor pasif, seperti exchange traded fund (ETF).
Selain soal MSCI, penurunan harga emas spot (XAU/USD) sebesar 3 persen pada Rabu (6/11), di tengah penguatan dolar seiring kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024, juga turut menekan harga BRMS.
Prospek BRMS dinilai cerah seiring rencana ekspansi yang fokus pada peningkatan kapasitas produksi emas dan eksplorasi cadangan baru, berupaya memperkuat posisi di industri tambang Indonesia.
Didukung oleh grup besar dan proyeksi peningkatan permintaan, BRMS menargetkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Samuel Sekuritas Indonesia dalam riset terbarunya pada 1 November 2024 mengungkapkan optimisme tinggi terhadap ekspansi besar BRMS.
Penurunan tajam saham BRMS turut menyeret emiten Bakrie lainnya.
Sebut saja, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) terjungkal hingga minus 6,87 persen, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) merosot 6,52 persen, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) turun 5,34 persen.
Kemudian, saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) terdepresiasi 4,08 persen, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melemah 2,96 persen, dan PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) memerah 1,51 persen.
Saham-saham Grup Bakrie sempat naik tajam sebelumnya di tengah sejumlah kabar, termasuk potensi aksi korporasi hingga perbaikan kinerja. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.