Saham ERAA naik 3,74 persen usai Indonesia dan Apple sepakat mencabut larangan iPhone 16.
Saham ERAA Naik saat Larangan iPhone 16 Dikabarkan Segera Dicabut. (Foto: apple.com)
IDXChannel – Saham emiten distributor perangkat telekomunikasi selular, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), ditutup menguat pada Selasa (25/2/2025), seiring pemerintah RI dan Apple Inc dikabarkan sepakat mencabut larangan penjualan iPhone 16 di Tanah Air.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ERAA naik 3,74 persen ke Rp388 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp49,41 miliar.
Dalam sepekan, saham ERAA mendaki 3,74 persen dan terkerek 2,11 persen dalam sebulan belakangan.
ERAA, melalui Erajaya Digital, fokus pada produk elektronik konsumen, termasuk handset, laptop, komputer, bisnis operator, voucher, dan produk terkait lainnya.
Perusahaan mengoperasikan berbagai konsep toko, baik multibrand seperti Erafone dan Erablue, maupun monobrand seperti iBox (Apple Premium Partner), Samsung, dan Mi Store.
Berdasarkan presentasi perusahaan, hingga akhir September 2024 (9M24), ERAA memiliki 1.041 gerai Erafone, 163 gerai iBox, 135 gerai Samsung, dan 83 gerai Xiaomi.
Pihak Erajaya, saat dihubungi IDXChannel.com, menyatakan, saat ini belum ada informasi yang dapat diberikan terkait kabar di atas.
Diwartakan sebelumnya, Selasa (25/2/2025), Indonesia dan Apple Inc. telah mencapai kesepakatan untuk mencabut larangan penjualan iPhone 16, mengakhiri negosiasi selama lima bulan.
Sumber Bloomberg yang mengetahui pembicaraan ini menyebutkan, Kementerian Perindustrian akan menandatangani nota kesepahaman dengan Apple pekan ini, diikuti dengan konferensi pers.
Kesepakatan ini muncul setelah Indonesia menolak mengeluarkan izin penjualan iPhone 16 sejak Oktober 2024, karena Apple dianggap tidak memenuhi syarat manufaktur lokal.
Apple kemudian berkomitmen menginvestasikan USD1 miliar di Indonesia, yang didukung oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, Kementerian Perindustrian sempat menunda pencabutan larangan demi mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.
Selain investasi USD1 miliar, Apple juga akan melatih tenaga kerja lokal dalam riset dan pengembangan, meski belum berencana membangun pabrik iPhone di Indonesia. Program inovasi ini akan dilakukan di luar skema Apple Academy yang sudah ada.
Meskipun kedua pihak telah menyepakati pencabutan larangan, ada kemungkinan kesepakatan bisa berubah.
Pekan lalu, masih mengutip Bloomberg, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Apple telah menyelesaikan tunggakan sebesar USD10 juta akibat ketidakpatuhan terhadap regulasi lokal pada 2020–2023. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.