Kerugian akibat Konflik India-Pakistan Diprediksi Capai Rp16,54 Triliun per Jam

5 hours ago 1

Ketegangan militer antara India dan Pakistan, pekan lalu, diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi gabungan mencapai USD1 miliar per jam.

 IMG/Arsip)

Ilustrasi konflik antara India dan Pakistan. (Foto: IMG/Arsip)

IDXChannel – Ketegangan militer yang berlangsung selama empat hari antara India dan Pakistan, pekan lalu, diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi gabungan mencapai USD1 miliar (Rp16,54 triliun) per jam. Estimasi tersebut disampaikan oleh Farrukh Saleem, seorang ekonom dan analis politik terkemuka asal Pakistan.

Sementara itu, seorang penasihat keuangan pemerintah Pakistan menilai dampak fiskal dari konflik tersebut terhadap Islamabad tergolong “kecil”.

Ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir itu memuncak setelah serangan maut terhadap sekelompok wisatawan di wilayah Kashmir yang dikelola India pada 22 April lalu. India menuding Pakistan berada di balik serangan tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh Islamabad.

Pada malam 6 dan 7 Mei, India melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Pakistan yang dituding sebagai “infrastruktur teroris”. Sebagai balasan, militer Pakistan menembak jatuh lima jet tempur India.

Konflik pun terus mengalami eskalasi dalam empat hari berikutnya, menandai bentrokan militer paling serius antara dua negara bertetangga itu sejak Perang Kargil pada 1999. India dan Pakistan selama pekan lalu terlibat dalam serangan udara, tembakan artileri, peluncuran rudal, hingga penggunaan pesawat nirawak, sebelum gencatan senjata yang difasilitasi Amerika Serikat dan sejumlah negara sahabat mengakhirinya pada Sabtu (10/5/2024) lalu.

Dampak dari ketegangan ini cukup signifikan. Pasar saham terguncang, sejumlah wilayah udara ditutup, pengeluaran pertahanan meningkat tajam, dan kerugian ekonomi mencapai miliaran dolar AS.

Farrukh Saleem memperkirakan, konfrontasi selama 87 jam itu menelan biaya sekitar USD1 miliar per jam atau secara keseluruhan mencapai Rp1.439 triliun. Dia pun menjelaskan secara terperinci bahwa beban biaya tersebut tidak sepenuhnya ditanggung secara merata oleh kedua negara.

“India memiliki kekuatan militer yang jauh lebih besar, baik dari segi angkatan darat maupun udara. Mobilisasi militer India jauh lebih mahal, bahkan bisa mencapai 12 hingga 20 kali lipat dibandingkan Pakistan,” ujarnya seperti dikutip Arab News, Rabu (14/5/2024).

Halaman : 1 2 3

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |