Saham BRMS Turun Tajam 8 Persen, Imbas Dua Sentimen Ini?

1 week ago 3

Saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melemah signifikan pada perdagangan Kamis (7/11/2024)

Saham BRMS Turun Tajam 8 Persen, Imbas Dua Sentimen Ini? (Foto: Freepik)

Saham BRMS Turun Tajam 8 Persen, Imbas Dua Sentimen Ini? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melemah signifikan pada perdagangan Kamis (7/11/2024) pagi di tengah bayang-bayang sentimen negatif.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.15 WIB, saham BRMS jatuh 8,18 persen ke Rp404 per saham.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp535,0 miliar. Volume perdagangan 1,33 miliar saham.

Pelemahan ini menghentikan reli kenaikan 4 hari beruntun sebelumnya.

Dalam sepekan, saham BRMS masih naik 9,78 persen dan dalam sebulan melambung 42,25 persen.

Investor tampaknya merespons negatif kabar BRMS tidak menjadi konstituen anyar dalam rebalancing indeks MSCI periode November.

Maklum, sebelumnya, rumor pasar menyebut, emiten milik Grup Bakrie dan Grup Salim tersebut digadang-gadang berpotensi masuk MSCI.

Indeks MSCI menjadi acuan investor internasional dan dapat meningkatkan eksposur global bagi saham-saham yang terdaftar, membawa peluang masuknya lebih banyak modal asing.

Sebelumnya, menurut laporan Algo Research pada 20 Oktober 2024, kenaikan harga signifikan saham BRMS belakangan ini diperkirakan didorong oleh ekspektasi masuknya BRMS ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

MSCI, penyedia indeks global yang digunakan oleh investor institusi, meninjau saham secara kuartalan.

“Menurut diskusi kami dengan analis sell-side, terdapat kemungkinan besar bahwa BRMS dapat masuk ke dalam indeks MSCI pada November 2024,” kata Algo Research.

Algo Research berpendapat, jika BRMS masuk indeks ini pada November 2024, diperkirakan ada aliran pembelian besar dari investor pasif, seperti exchange traded fund (ETF).

Selain soal MSCI, penurunan harga emas spot (XAU/USD) sebesar 3 persen pada Rabu (6/11), di tengah penguatan dolar seiring kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024, juga turut menekan harga BRMS.

Prospek BRMS

Prospek BRMS dinilai cerah seiring rencana ekspansi yang fokus pada peningkatan kapasitas produksi emas dan eksplorasi cadangan baru, berupaya memperkuat posisi di industri tambang Indonesia.

Didukung oleh grup besar dan proyeksi peningkatan permintaan, BRMS menargetkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Samuel Sekuritas Indonesia dalam riset terbarunya pada 1 November 2024 mengungkapkan optimisme tinggi terhadap ekspansi besar BRMS.

Kunjungan Samuel Sekuritas ke beberapa manajer investasi (fund manager) menunjukkan minat kuat para investor terhadap rencana BRMS meningkatkan kapasitas produksi emas dengan tambahan 4.000 ton per hari (tpd) dan rencana tambang bawah tanah pada 2027 di tambang Citra Palu Mineral (CPM), Sulawesi.

Sebagai emiten dengan cadangan emas terbesar kedua di Indonesia, pertumbuhan BRMS diprediksi semakin kuat dengan dukungan AP Investment/Grup Salim, yang diharapkan mendorong pertumbuhan EBITDA per tahun (CAGR) sebesar 22,0 persen pada periode 2024-2028 dan 19,2 persen untuk laba per saham (EPS).

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |