Rupiah Sentuh Rp16 Ribu, BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga 

1 month ago 21

Kebijakan moneter BI cenderung lebih berfokus pada menjaga stabilitas Rupiah, demi mendorong pertumbuhan ekonomi.

 MNC Media)

Rupiah Sentuh Rp16 Ribu, BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menembus angka Rp16.000 per USD. Hal ini akan membuat Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen.

Direktur Investasi PT KISI Asset Management (KISI AM), Arfan F Karniody menilai, kebijakan moneter BI cenderung lebih berfokus pada menjaga stabilitas Rupiah, demi mendorong pertumbuhan ekonomi. 

“Besok sepertinya BI tidak akan memangkas suku bunga, karena Rupiah sudah menyentuh Rp16 ribu,” kata Arfan saat ditemui kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).

Tingkat daya beli yang rendah ditambah PMI Manufaktur yang masih terkontraksi, juga menjadi faktor untuk menjaga level BI Rate tetap berada di level 6 persen.

Apabila memilih untuk memacu daya beli, Arfan menilai BI seharusnya telah memangkas suku bunga sejak November.

“Menurut ekonom kami, BI harusnya bulan lalu memangkas suku bunga, mengingat daya beli kita rendah, Purchasing Managers’ Index (PMI) juga rendah. Jadi seharusnya suku bunga dipangkas untuk menstimulasi daya beli,” ujarnya.

Sesuai jadwal, BI akan mengambil keputusan suku bunga pada Rabu depan (18/12/2024). Perkembangan kebijakan moneter global turut memengaruhi pergerakan nilai tukar domestik. 
Perhatian pasar saat ini tertuju pada bank sentral Amerika Serikat, atau Federal Reserve (The Fed) yang akan mengambil keputusan suku bunga pada Kamis dini hari.

Arfan meyakini Fed akan memangkas Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin. Hal ini didasarkan pada indikator FedWatch dari CME Group, yang telah membaca peluang lebih dari 90 persen ada penurunan seperempat poin.

“Jadi hampir pasti Fed akan memangkas 25 bps,” ujar dia.

Dalam ulasan Stockbit Sekuritas berdasarkan konsensus ekonom yang disurvei Reuters, BI masih diproyeksikan akan mempertahankan suku bunga 6 persen.

Ekspektasi ini berubah dibandingkan 1 bulan sebelumnya, ketika konsensus ekonom masih memperkirakan Bank Indonesia akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Desember 2024. 

“Perubahan ekspektasi ini didorong oleh terus melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS,” tulis Stockbit dalam ulasannya.

Pengaruh Indeks Dolar terhadap Rupiah

Arfan menyoroti korelasi yang cukup besar antara pasangan mata uang USD/IDR dengan indeks dolar atau DXY.

“Kami pernah melakukan studi yang menunjukkan bahwa nilai tukar USD/IDR memiliki korelasi sebesar 76 persen terhadap pergerakan USD Dollar Index (DXY),” katanya.

Apabila DXY melemah, maka Rupiah cenderung menguat. Menurutnya, terdapat potensi penguatan rupiah apabila Fed memangkas bunga acuan.

“Tentu jika DXY melemah; hal ini seharusnya dapat memberikan dorongan penguatan bagi Rupiah,” tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |