Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 35 poin atau 0,21 persen ke level Rp16.278 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 35 poin atau 0,21 persen ke level Rp16.278 per dolar AS. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 35 poin atau 0,21 persen ke level Rp16.278 per dolar AS. Apresiasi pada mata uang Garuda ditopang oleh sentimen positif dari dalam dan luar negeri.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah ini terjadi di tengah sentimen eksternal, terutama kekhawatiran melemahnya perekonomian AS. Ini setelah angka MI jasa AS lebih lemah dari perkiraan, ditambah dengan pembacaan yang lemah pada sentimen konsumen sehingga memicu kekhawatiran bahwa belanja swasta melambat.
“Data tersebut muncul hanya seminggu setelah penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Januari,” kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (24/2/2025).
Selain itu, semua mata tertuju pada kemajuan pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu untuk membahas dukungan tambahan untuk Ukraina dan jaminan keamanan Eropa.
Hal itu terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump memulai pembicaraan dengan Rusia untuk mengakhiri perang tetapi tanpa mengundang Ukraina atau Uni Eropa ke meja perundingan. Seorang diplomat senior Rusia mengatakan tim Rusia dan AS berencana untuk bertemu minggu ini untuk membahas peningkatan hubungan.
Sementara dari sentimen dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia. Prabowo mengatakan dana awal yang dikelola Danantara akan berasal dari hasil efisiensi APBN.
Peresmian Danantara ditandai oleh penandatanganan Keppres tentang Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Prabowo mengatakan, Danantara akan mengelola dana senilai Rp300 triliun atau sekitar USD20 miliar hasil "disiplin keuangan yang ketat dalam 100 hari pertama pemerintahan.
Disiplin keuangan yang dimaksud adalah efisiensi anggaran di berbagai bidang yang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo. Evaluasi awal terhadap sovereign wealth fund terbaru Indonesia menunjukkan bahwa Aset Dalam Pengelolaan (AUM) Danantara melebihi USD900 miliar atau sekitar Rp14.700 triliun.
Dana Rp300 triliun yang disampaikan Prabowo adalah pendanaan awal proyek investasi yang dikelola Danantara. Prabowo dalam pidatonya menjabarkan bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk 20 plus proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi dan hilirisasi Indonesia.
Gelombang pertama investasi Danantara akan difokuskan kepada proyek-proyek hilirisasi mineral seperti nikel, bauksit, dan tembaga, selain proyek lain seperti pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak hingga energi terbarukan.
(Rahmat Fiansyah)