Remaja 17 Tahun Sumbang 1.500 Buku, Dorong Literasi Anak Kurang Mampu dan Modal Ekonomi Masa Depan

6 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lebih dari 1.500 buku kini tersedia untuk anak-anak di RPTRA Pademangan Timur berkat inisiatif remaja 17 tahun, Jasmine Setiady. Setiap Ahad pagi, anak-anak antusias belajar bahasa Inggris sambil tersenyum bahagia.

“Saya percaya setiap anak berhak punya kesempatan untuk belajar dan bermimpi, tidak peduli dari mana mereka berasal,” ujar Jasmine dalam keterangan yang diterima Republika, Selasa (28/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Program ini bagian dari organisasi sosial “Stand Out” yang dibangun Jasmine untuk memberdayakan anak melalui pendidikan dan kreativitas. Langkah awal dimulai saat ia berusia 12 tahun, menyumbangkan buku dan mendirikan perpustakaan mini di RPTRA tersebut.

Data BPS menunjukkan akses pendidikan dan literasi anak di Indonesia masih tidak merata. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Sumatera Barat 28,75 persen, Riau 22,60 persen, sementara target nasional 40,20 persen. Indeks Pembangunan Literasi Jawa Barat 72,76 dan Nusa Tenggara Timur 46,57 menunjukkan ketimpangan kemampuan membaca antarwilayah.

Sejak awal, Jasmine rutin mengajar setiap Sabtu pagi kelas bahasa Inggris, sesi membaca, dan kegiatan kreatif. Anak-anak belajar kosakata baru lewat permainan dan lagu, lalu membuat prakarya dari cerita yang dibaca.

“Kak Jasmine sabar banget dan membuat belajar jadi seru,” kata Tia, 8 tahun. “Sekarang aku bisa baca buku bergambar dalam bahasa Inggris sendiri.”

Adi, 7 tahun, menambahkan, “Aku suka waktu baca bersama. Kak Jasmine berpesan kalau kita rajin belajar, kita pasti jadi pintar.”

Inisiatif seperti “Stand Out” menutup kesenjangan literasi dan pendidikan. Dengan keterampilan baca dan bahasa yang meningkat, anak-anak membangun modal human capital, yang berpotensi mendukung ekonomi keluarga dan komunitas di masa depan.

“Saya ingin menginspirasi anak-anak lain untuk ikut berbagi. Kita semua bisa membuat perubahan, sekecil apa pun,” tutup Jasmine.

Program ini berkelanjutan setiap minggu, memberi ruang bagi anak-anak kurang mampu untuk belajar dan membaca, sekaligus menunjukkan bahwa aksi kecil dari remaja bisa membawa dampak besar bagi masyarakat dan ekonomi jangka panjang.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |