Proyeksi Harga Emas Dunia di Pekan Ini, Masih Berpotensi Melemah?

4 days ago 3

Pasar global, termasuk emas, mengalami pekan yang penuh gejolak akibat pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Proyeksi Harga Emas Dunia di Pekan Ini, Masih Berpotensi Melemah? (Foto: Freepik)

Proyeksi Harga Emas Dunia di Pekan Ini, Masih Berpotensi Melemah? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Pasar global, termasuk emas, mengalami pekan yang penuh gejolak akibat pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data pasar, harga emas spot (XAU/USD) mengawali pekan lalu di level USD2.739,34 per troy ons, berayun di kisaran sempit USD20 antara posisi terendah USD2.726 pada Senin (4/11/2024) malam dan tertinggi hampir USD2.748 pada Selasa pagi waktu setempat.

Pergerakan ini menjadi salah satu rentang perdagangan tersempit bagi emas dalam beberapa waktu terakhir, menunjukkan, para pelaku pasar cenderung menahan diri hingga ada kejelasan hasil pemilihan.

Mengutip Kitco, Sabtu (9/11), saat sejumlah negara bagian kunci mulai cenderung pada kemenangan Donald Trump pada Rabu dini hari, harga emas langsung turun dari USD2.739 per ons pada 00:45 menjadi mendekati USD2.700 pada pukul 01:30.

Meskipun sempat pulih hingga USD2.730 pada pukul 03:30, harga emas akhirnya terpuruk hingga USD2.659 saat pasar Amerika Utara dibuka.

Harga emas mencoba rebound pada Kamis pagi seiring melemahnya dolar AS dan imbal hasil obligasi, tetapi kembali turun setelah Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Ketegangan dalam konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell sempat membuat harga melonjak ke USD2.707 per ons, namun pada akhirnya harga kembali ke kisaran USD2.680 hingga akhir sesi perdagangan Jumat.

Proyeksi Pekan Ini

Survei terbaru Kitco News menunjukkan sentimen bearish dominan di kalangan analis, dengan sebagian besar memprediksi pelemahan harga emas.

Analis senior di Barchart.com, Darin Newsom, menegaskan tren penurunan emas yang belum selesai pada grafik harian, membuka peluang untuk aksi jual lebih lanjut minggu depan.

“Pasar mungkin menemukan minat hedging baru dari investor, namun tren jangka pendek emas menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut,” katanya.

Analis senior dari Trade Nation, David Morrison, mengatakan bahwa gambaran teknikal menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut untuk harga emas.

Ia menjelaskan, kemenangan Donald Trump di pilpres AS memperkuat dolar Paman Sam dan menaikkan imbal hasil obligasi, memicu kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi, sementara emas mengalami tekanan karena penguatan dolar.

Sentimen di kalangan analis terbagi, dengan beberapa optimis akan terjadi pemulihan harga. Marc Chandler dari Bannockburn Global Forex memperkirakan, koreksi harga emas adalah peluang untuk akumulasi, meskipun ia melihat kemungkinan konsolidasi dalam jangka pendek.

"Emas sempat terpuruk lebih dari 3 persen, namun pada akhir pekan telah pulih setengahnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, koreksi ini dapat menjadi kesempatan beli di tengah penguatan suku bunga The Fed dan dolar pasca pemilihan umum (pemilu) AS.

Sementara itu, survei Kitco di kalangan investor ritel menunjukkan penurunan optimisme, dengan hanya 46 persen yang memperkirakan kenaikan harga emas pekan ini, sementara 36 persen memperkirakan harga emas akan turun lebih lanjut.

Ekonom memperingatkan, agenda ekonomi pekan depan, termasuk data inflasi inti, indeks harga produsen (PPI), dan penjualan ritel AS, akan menjadi fokus untuk mengukur daya beli konsumen AS dalam lingkungan ekonomi saat ini. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |