Profil Paus Fransiskus yang meninggal pada usia 88 tahun tengah menjadi perbincangan hangat.
Profil Paus Fransiskus yang Meninggal pada Usia 88 Tahun. (Foto: iNews Media Group)
IDXChannel – Profil Paus Fransiskus yang meninggal pada usia 88 tahun tengah menjadi perbincangan hangat.
Dunia baru saja kehilangan salah satu tokoh agama paling berpengaruh di abad ke-21. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, dilaporkan meninggal dunia pada usia 88 tahun, setelah menjalani perawatan intensif akibat pneumonia ganda dan berbagai komplikasi kesehatan yang dideritanya dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut pernyataan resmi dari Vatikan, Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya pada Senin dini hari waktu setempat, didampingi oleh para kardinal dan staf medis di Casa Santa Marta, kediamannya di dalam kompleks Vatikan.
Berikut ini IDXChannel menyajikan profil Paus Fransiskus yang meninggal pada usia 88 tahun.
Profil Paus Fransiskus
Lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, Paus Fransiskus dikenal sebagai paus pertama yang berasal dari benua Amerika, serta paus pertama dari luar Eropa dalam lebih dari seribu tahun terakhir.
Setelah menyelesaikan pendidikan sebagai teknisi kimia, Jorge Mario Bergoglio justru memilih menapaki jalan hidup sebagai imam. Ia masuk ke Seminari Tinggi Keuskupan Villa Devoto dan memulai masa novisiat dalam Serikat Yesus pada 11 Maret 1958. Ia kemudian melanjutkan studi humaniora di Chili, lalu kembali ke Argentina pada 1963 dan meraih gelar Sarjana Filsafat dari Colegio de San José di San Miguel.
Ia ditasbihan sebagai imam oleh Uskup Agung Ramón José Castellano pada 13 Desember 1969. Ia lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas Alcala de Henares, Spanyol pada 1970–1971 sebelum akhirnya mengikrakan kaul kekal dalam Serikat Yesus pada 22 April 1973.
Kariernya di Serikat Yesus terus berkembang hingga pada 31 Juli 1973, ia ditunjuk sebagai Provinsial Serikat Yesus di Argentina. Ia juga sempat menjabat sebagai Rektor Colegio de San José dari 1980 hingga 1986. Ia juga melayani sebagai pastor paroki di San Miguel. Pada Maret 1986, ia pun berangkat ke Jerman untuk menyelesaikan tesis doktoralnya.
Perjalanan gerejawi Bergoglio pun terus berlanjut. Pada 20 Mei 1992, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup Tituler Auca sekaligus Uskup Pembantu Buenos Aires. Hingga dalam Konsistori pada 21 Februari 2001, ia pun diangkat menjadi Kardinal dengan gelar San Roberto Bellarmino.
Ia kemudian terpilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013 untuk menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Sejak awal masa kepausannya, Paus Fransiskus mencuri perhatian dunia dengan pendekatan yang sederhana, rendah hati, dan penuh perhatian terhadap isu-isu kemanusiaan seperti kemiskinan, imigrasi, perubahan iklim, serta perdamaian dunia.
Paus Fransiskus meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah Gereja dan dunia. Ia dikenal sebagai figur yang mendorong reformasi dalam tubuh Gereja Katolik, memperjuangkan toleransi lintas agama, serta vokal dalam isu-isu sosial global. Ia juga dikenal karena sering mendesak umat Katolik untuk hidup sederhana dan dekat dengan mereka yang tersingkir.
Kepemimpinannya yang humanis dan inklusif telah memperluas jangkauan Gereja Katolik ke generasi muda dan berbagai kalangan lintas keyakinan.
Vatikan menyatakan bahwa upacara pemakaman Paus Fransiskus akan dilangsungkan di Lapangan Santo Petrus dalam beberapa hari ke depan, dipimpin oleh Dewan Kardinal. Ribuan peziarah dan pemimpin dunia diperkirakan akan hadir memberikan penghormatan terakhir. Sementara itu, Dewan Kardinal juga akan segera menggelar Konklaf untuk memilih Paus baru dalam waktu dekat.