Potensi Investasi Rp437 Triliun di Sektor Petrokimia Terancam Mandek

3 months ago 50

8000 Hoki Online List Situs situs Slots Gacor China Terbaik Sering Lancar Menang Terus

hoki kilat slot Data Daftar server Slot Gacor Myanmar Terpercaya Gampang Lancar Win Full Banyak

1000hoki.com Data Agen web Slot Gacor Terbaru Mudah Menang Online

5000hoki Data Akun website Slots Gacor Thailand Terbaru Pasti Menang Full Banyak

7000 Hoki Online Data ID website Slot Maxwin China Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Terus

9000hoki.com List ID website Slots Maxwin Myanmar Terbaik Gampang Scatter Full Online

Data Demo games Slots Gacor server Terbaru Pasti Lancar Scatter Setiap Hari

Idagent138 Daftar Id Slot Game Online

Luckygaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Adugaming Id Slot Gacor Terbaik

kiss69 login Akun Slot Anti Rungkat Online

Agent188 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Moto128 Daftar Akun Slot Anti Rungkad

Betplay138 login Akun Slot Anti Rungkat Online

Letsbet77 Daftar Akun Slot Game Terbaik

Portbet88 Daftar Slot Online

Jfgaming Daftar Id Slot Gacor Terpercaya

MasterGaming138 Daftar Id Slot Terbaik

Adagaming168 Akun Slot Game Terpercaya

Kingbet189 Daftar Slot Online

Summer138 Id Slot Anti Rungkad Online

Evorabid77 login Akun Slot Online

JAKARTA - Tekanan pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) bisa meluas ke sektor lainnya seperti Petrokimia. Melemahnya industri ini berimbas pada penurunan permintaan bahan baku aromatik untuk pabrik tekstil.

Menurut Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), melemahnya industri tekstil pasti akan berdampak pada kinerja industri petrokimia.

“Hal ini lantaran, industri petrokimia memiliki peran penting dalam mendukung berbagai sektor, mulai dari plastik, tekstil, karet sintetis, kosmetik, bahan pembersih hingga farmasi. Apalagi, turunan aromatik saat ini lebih banyak diserap industri tekstil,” ujar Sekjen Inaplas, Fajar Budiyono, Rabu (27/11/2024).

Saat ini, diperkirakan industri petrokimia menghadapi penurunan tingkat utilisasi pabrik hingga 50%. Potensi investasi senilai Rp437 triliun di sektor petrokimia juga terancam mandek akibat kekacauan pasar domestik, menambah tantangan bagi pemulihan ekonomi nasional.

Selain penetrasi barang impor, industri hulu petrokimia pun masih gamang merealisasikan investasi lantaran ketidakpastian kebijakan. Terdapat kebijakan yang diharapkan mampu menopang kinerja, antara lain insentif harga gas bumi hingga kepastian insentif fiskal berupa tax holiday yang belakangan belum disahkan secara resmi.

“Kondisi penurunan dan ketidakpastian petrokimia diperparah dengan penurunan yang terjadi di industri tekstil, sebagai penyerap produk hulu. Utilisasi industri tekstil saat ini sudah berada di bawah level 50%, bahkan banyak yang menutup pabriknya. Ini terbukti, terkonfirmasi dari penerimaan PPN atas tekstil pada 2023 dan 2024 itu mengalami sedikit penurunan dari sisi value rupiahnya,” katanya.

Di sisi lain, Sekjen Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia (Aphindo), Henry Chevaller, turut meminta pemerintah untuk memberikan kebebasan pajak bagi industri hulu petrkokia sehingga bahan baku yang diproduksi hilir dapat lebih terjangkau.

"Berikan free tax untuk industri petrokimia agar kami bisa menyerap bahan baku yang murah dan menciptakan produk jadi plastik yang murah sehingga mampu bersaing dengan produk jadi yang masuk Indonesia," ujar Henry.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |