Dana darurat tidak hanya berguna sebagai ‘jaring pengaman’ untuk mengantisipasi kemungkinan PHK, tetapi juga berguna sebagai proteksi keuangan.
Pentingnya Dana Darurat dan Cara Membangunnya Agar Target Tabungan Tercapai. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Artikel ini akan mengulas pentingnya dana darurat dan cara membangunnya. Dana darurat adalah sejumlah uang yang disiapkan untuk menghadapi situasi dan kebutuhan tidak terduga.
Dana darurat biasanya dihimpun dengan jumlah gaji satu bulan dikali beberapa bulan, dengan asumsi jika individu terkena PHK maka tersedia dana untuk membiayai kebutuhan hidup pokok selama beberapa bulan selama individu menganggur mencari pekerjaan baru.
Dana darurat tidak hanya berguna sebagai ‘jaring pengaman’ untuk mengantisipasi kemungkinan PHK, tetapi juga berguna sebagai proteksi keuangan individu secara umum. Yakni untuk menghadapi kondisi dan kebutuhan tidak terduga lainnya.
Kebutuhan tidak terduga adalah kebutuhan yang muncul secara mendadak. Misalnya, tiba-tiba jatuh sakit dan membutuhkan dana untuk membayar pengobatan di luar penjaminan BPJS Kesehatan.
Atau kebutuhan mendadak lain yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Keberadaan dana darurat dapat membantu individu agar tidak berutang ketika kondisi-kondisi tidak terduga itu terjadi.
Sebagai contoh, ketika terjadi kondisi darurat yang memerlukan biaya dan individu tidak memiliki dana darurat, maka pilihan yang tersedia adalah kartu kredit atau pinjaman online dengan bunga tinggi.
Melansir Prudential (27/2), berikut ini adalah beberapa manfaat memiliki dana darurat:
- Memberikan keamanan finansial
- Menghadapi krisis
- Mengurangi stress
- Memberikan peluang pertumbuhan investasi yang baik
- Perencanaan masa depan yang lebih baik
Pentingnya Dana Darurat dan Cara Membangunnya
Berapa besaran dana darurat yang ideal? Jumlah dana darurat yang ideal bergantung pada jumlah pengeluaran pokok bulanannya. Dana darurat individu yang belum menikah akan berbeda dengan individu yang sudah menikah dan sudah punya anak.
Dulu dana darurat dianjurkan ditabung sejumlah tiga atau enam bulan gaji, tetapi dengan kondisi perekonomian dan lapangan kerja saat ini, orang-orang mulai menabung dana darurat hingga 12 bulan gaji.
Adapun kebutuhan pokok yang dihitung sebagai pengeluaran wajib setiap bulan misalnya:
- Uang sewa rumah/cicilan KPR
- Biaya transportasi umum
- Biaya bensin dan parkir
- Uang belanja bahan makanan
- Pulsa dan internet
- Listrik dan air
- Tagihan dan pengeluaran wajib lainnya
Untuk menabung dana darurat, agar aman Anda harus menghitung jumlah gaji dalam satu bulan, lalu kalikan dengan jumlah bulan tertentu yang ditargetkan. Misalnya gaji satu bulan Rp5,5 juta, dan target dana darurat adalah enam kali gaji.
Maka dana yang harus ditabung adalah Rp33 juta. Atau jika jumlah satu bulan gaji dirasa terlalu berat, Anda bisa menabung dengan jumlah biaya kebutuhan pokok bulanan. Misalnya dalam satu bulan, pengeluaran pokok adalah Rp3,5 juta.
Maka dana darurat yang harus ditabung adalah Rp21 juta. Namun akan lebih aman jika individu menabung dengan jumlah satu kali gaji, karena angka ini memberikan keleluasaan lebih untuk membiayai kebutuhan hidup selama satu bulan.
Melansir Media Keuangan Kemenkeu (27/2), ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar penghimpunan dana darurat dapat tercapai:
- Susun kebutuhan berdasarkan skala prioritas, hitung semua pengeluaran dengan teliti
- Gunakan dua rekening terpisah untuk menabung, agar pengeluaran harian tidak mengganggu dana darurat yang sedang ditabung
- Mulai dari nominal kecil untuk membiasakan diri menabung
- Manfaatkan bonus, THR, atau benefit tidak terduga untuk menambah jumlah tabungan
Itulah pentingnya dana darurat dan cara membangunnya dengan efisien agar target tercapai.
(Nadya Kurnia)