Pemerintah mendorong peningkatan proporsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional.
Panas Bumi Jadi Andalan Capai Bauran EBT hingga Akhir 2024. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Pemerintah mendorong peningkatan proporsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiyani Dewi menyatakan bahwa pada akhir 2024 diperkirakan proporsi EBT dalam bauran energi mix nasional akan mencapai 14,1 persen, dengan panas bumi sebagai andalan utama.
"Saat ini pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional dilaporkan ke saya sebesar 13,9 persen, dengan Commercial Operation Date (Tanggal Operasi Komersial) dan SLO (Sertifikat Laik Operasi) beberapa proyek panas bumi di bulan Desember ini diharapkan akan terjadi peningkatan bauran EBT hingg tercapai 14,1 persen," kata Eniya dalam acara peluncuran Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition 2025 (GHES2025) di Gedung Sarulla, Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, pada Selasa (17/12/2024).
Beberapa proyek panas bumi yang diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun ini, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Merapi (41 MW), yang telah memperoleh SLO pada 15 Desember, serta PLTP Salak Binari (15 MW) dan PLTP Ijen (45 MW).
"Dengan masuknya PLTP Sorik Merapi, yang terdiri dari 91 MW--50 MW di antaranya sudah COD dan sisanya 41 MW tinggal menunggu Amdal--kami optimistis kontribusi bauran EBT akan meningkat secara signifikan," ujar Eniya.
Eniya juga menegaskan bahwa pemerintah sangat fokus pada peningkatan proporsi energi terbarukan dalam bauran energi mix nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri ESDM, yang mendorong percepatan perizinan dan pengoperasian pembangkit energi terbarukan.
"Saya melihat potensi geothermal (panas bumi) masih sangat besar dan merupakan 'low hanging fruit' untuk mencapai lebih banyak COD, selain dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terus kami dorong. PLTS apung dan atap, serta pembangkit listrik tenaga air dan angin juga menjadi prioritas kami. Sudah ada 2-3 perusahaan yang berencana melanjutkan investasi di sektor energi angin di Indonesia. Kami sudah meminta mereka untuk melakukan studi lebih lanjut," tuturnya.
Panas bumi memang memiliki potensi besar untuk mempercepat tercapainya target bauran energi terbarukan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menegaskan komitmennya untuk memaksimalkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan memiliki tingkat keandalan tertinggi.
Hingga saat ini, kontribusi listrik yang dihasilkan dari panas bumi telah mencapai 5 persen dari total bauran energi nasional, atau sekitar 40 persen dari bauran energi baru terbarukan (EBT). Energi panas bumi juga memainkan peran penting dalam mendukung upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan Indonesia.
Sejak 2014, kapasitas terpasang PLTP telah meningkat sebesar 1,2 GW, sehingga total kapasitas terpasang panas bumi Indonesia kini mencapai 2,6 GW.