Nego Tarif Trump, Airlangga: Akan Ada Perusahaan RI Investasi di AS

1 month ago 21

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan akan ada perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Amerika Serikat (AS). Investasi tersebut dilakukan sebagai bentuk negosiasi dari Indonesia terkait tarif resiprokal yang diberikan presiden AS Donald Trump sebesar 32%.

"Secara teknis Indonesia juga akan ada selain mengundang investasi Amerika di Indonesia, Indonesia juga akan ada perusahaan yang investasi di Amerika," ungkap Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).

Meski begitu, Airlangga belum bisa membeberkan perusahaan apa yang akan investasi di AS beserta sektornya. Hal itu, lanjutnya, akan bergantung dengan negosiasi yang dilakukan nanti di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruhnya tentu tergantung daripada pembicaraan nanti. Nah itu (komoditas dan perusahaan) nanti diumumkannya di sana (AS)," tutur Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu juga belum bisa memastikan perusahaan sektor apa yang akan investasi di AS. Akan tetapi menurutnya, salah satu komoditas yang paling strategis adalah minyak dan gas (migas).

"Salah satu yang strategis kan minyak dan gas. Buka perusahaan atau kita lihat line up bisnisnya, kan sebenarnya beberapa investasi kita yang di luar (negeri) sudah pernah terjadi. Salah satunya itu industri minyak dan gas melalui anak perusahaan Pertamina," ucap Todotua.

Selain itu, industri teknologi informasi atau information technology (IT) di AS juga dinilai memungkinkan dilakukan investasi dari Indonesia. Dalam hal ini perusahaan yang didorong investasi di AS berasal dari BUMN.

"(Perusahaan BUMN atau swasta) kita harapkan harus pakai strategic BUMN kita lah. Artinya, dengan adanya Danantara kan sebenarnya strategis itu, baik kita berinvestasi dalam negeri maupun di luar negeri kan bisa jauh lebih fleksibel daripada sebelum Danantara. Kalau kita lihat portofolionya, beberapa BUMN kita memang sudah pernah berinvestasi di luar," ungkap Todotua.

Untuk diketahui, pada 16-23 April 2025 pemerintah Indonesia akan melakukan negosiasi tarif resiprokal dengan pemerintah AS. Beberapa menteri yang diutus Presiden Prabowo Subianto akan bertemu pihak Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Menteri Perdagangan AS, Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Keuangan AS.

Selain Airlangga, yang akan terbang ke AS adalah Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir dan lainnya.

(aid/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |