Jakarta -
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Pertambangan MIND ID mengajak Arab Saudi membangun smelter alumina menyusul kunjungan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi H.E Bandar Alkhorayef pada Selasa (15/4/2025) lalu.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, ajakan kerja sama dalam proyek pembangunan smelter itu dilakukan bersama holding pertambangan Arab Saudi, yakni Ma'aden melalui anggotannya Emirates Global Aluminium (EGA).
Ia mengatakan, aluminium menjadi salah komoditas yang diproduksi oleh Ma'aden. Akan tetapi, produksi bauksit untuk memproduksi aluminium di Arab Saudi berkualitas rendah. Ia mengatakan, Arab Saudi hendak mengambil bahan baku tersebut di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Dilo mengatakan, Indonesia tidak dapat melakukan ekspor bauksit untung Arab Saudi. Pasalnya, kebutuhan ekspor bauksit RI telah dipetakan untuk beberapa negara.
"Kalau alumina yang sekarang lu mau beli, sorry saya sudah habis. Ini udah dibeli sama orang semua. Kalau mau yuk kita buat lagi. Smelter Grade Alumina lagi," kata Dilo saat ditemui wartawan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Namun begitu, Dilo tak menyebut rinci di mana smelter tersebut akan dibangun. Sementara saat ini, ia menyebut Indonesia masih membutuhkan sekitar 2,5 juta ton aluminium. Masih kurang sekitar 1 juta aluminium.
"Kita itu gapnya itu sekarang itu 1 juta ton aluminium. 1 juta aluminium itu artinya butuh paling nggak sekitar 2-2,5 juta aluminium. Belum untuk kebutuhan ekspornya aluminiumnya. Jadi kurang 1,4 juta. Nah kalau gue 1 juta lagi yang mau gue kembangkan ini. Itu pun masih kurang," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, bersama Wakil Direktur Utama Dany Amrul Ichdan, menerima kunjungan H.E Bandar Alkhorayef. Dalam pertemuan tersebut Alkhorayef hendak memperkuat kerja sama pengembangan hilirisasi dan transformasi industri mineral.
Kunjungan ini menandai dimulainya dialog strategis antara dua negara yang kaya akan sumber daya dan memiliki visi bersama untuk mendorong penciptaan nilai tambah mineral, tidak hanya untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang
"Indonesia dan Arab Saudi berada di titik penting dalam mendefinisikan ulang ekonomi mineral. Di MIND ID, kami meyakini bahwa kolaborasi adalah kunci untuk membuka potensi penuh dari kekayaan mineral kita - tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk mempercepat inovasi dan keberlanjutan global," ujar Maroef dalam keterangan tertulis, Rabu, (16/4/2025).
Lihat juga video: Jokowi Resmikan Injeksi Bauksit Perdana Alumina Raksasa di Kalbar
(kil/kil)