Smith adalah filsuf Skotlandia yang menuliskan karya tulis klasik di bidang ekonomi bertajuk ‘An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.'
Mengenal Adam Smith, Bapak Ekonomi Dunia dan Teori Pasar Bebasnya. (Foto: NationalGallery.org)
IDXChannel—Adam Smith adalah bapak ekonomi dunia. Dia adalah tokoh yang memperkenalkan konsep pasar bebas. Smith adalah filsuf asal Skotlandia yang menuliskan karya tulis klasik di bidang ekonomi bertajuk ‘An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.’
Buku karangannya tersebut menjadi karya penting dan karya modern pertama yang memandang ekonomi sebagai sistem yang komprehensif, dan menjadi cikal bakal disiplin ilmu ekonomi modern.
Adam Smith 16 Juni 1723 di Kirkcaldy, Skotlandia. Dia mulai berkuliah pada usia yang sangat muda, yakni 14 tahun, di University of Glasgow dan mempelajari filsafat moral di bawah bimbingan Francis Hutcheson.
Smith lantas melanjutkan pendidikan master di Balliol College, Oxford University, pada 1740 melalui beasiswa. Namun Smith tidak merampungkan pendidikannya di Oxford dan keluar pada 1746, sebelum beasiswanya berakhir.
Mengenal Bapak Ekonomi Dunia, Mengajar hingga Penerbitan Karya Tulis
Smith banyak menghabiskan waktunya sebagai seorang akademis. Dia pertama kali mengajar sebagai dosen di University of Edinburgh pada 1748, dua tahun setelah dia berhenti kuliah dari Oxford.
Selama periode ini, Smith berkenalan dengan David Humes, seorang filsuf, ekonom, dan sejarawan Skotlandia. Keduanya dekat lantaran memiliki pandangan yang sama tentang sejarah, politik, filsafat, dan ekonomi.
Smith menerbitkan karya tulis berjudul ‘The Theory of Moral Sentiments’ pada 1759. Dalam karyanya itu, Smith mengulas bagaimana kesadaran manusia datang dari dinamika dan interaksi hubungan sosial di mana orang saling mencari simpati timbal balik dari sentimen.
Tujuannya menulis karya tulis tersebut adalah untuk menjelaskan darimana kemampuan umat manusia membentuk penilaian moral bersumber, mengingat manusia terlahir tanpa sentimen moral sedikit pun.
Pada bukunya itu, Smith menyampaikan teori tentang simpati, tentang bagaimana penilaian orang lain yang dibayangkan seseorang dapat memicu individu untuk membentuk kebiasaan, prinsip, dan perilaku yang pada akhirnya membangun kesadaran.
Pemikirannya ini berbeda dengan filsuf-filsuf moral lain yang lebih menekankan ‘perasaan moral’ atau kegunaan (utility) sebagai dasar dari sentimen moral. Smith lebih menekankan pada rasa simpati timbal balik.
Pada abad ke-20, istilah ini dikenal sebagai konsep ‘empati’, yakni kemampuan seseorang untuk merasakan perasaan yang dialami oleh orang lain.
Penerbitan dua karya Smith, yakni The Theory of Moral Sentimen pada 1759 dan Wealth of Nation pada 1776 dianggap mencerminkan dua nilai yang bertentangan. Karya pertamanya menekankan empati, sementara karya keduanya terfokus pada kepentingan pribadi.
Wealth of Nations adalah buku ekonomi klasik yang hingga hari ini masih dijadikan rujukan. Pada masanya, teori ekonomi yang mendominasi dunia saat itu adalah merkantilisme.
Yakni kebijakan ekonomi nasional yang diterapkan untuk memaksimalkan ekspor dan meminimalisir impor. Merkantilisme bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya dari suatu negara dan menggunakannya untuk perdagangan satu arah.
Pemikiran-pemikiran Adam Smith yang disampaikannya dalam Wealth of Nation bertentangan dengan merkantilisme. Smith sendiri menganggap merkantilisme adalah sistem ekonomi yang kuno.
Dalam bukunya itu, Smith mengkritik campur tangan pemerintah dalam proses ekonomi melalui kebijakan-kebijakan proteksionis yang diyakininya menghambat ekspansi industri. Smith juga mengulas bagaimana perjanjian perdagangan antar negara dapat memaksimalkan keuntungan pengusaha.
Perlu diingat pada masa itu, merkantilisme mendominasi. Sehingga banyak negara lebih mengutamakan ekspor, alih-alih membiarkan para pelaku usaha berdagang dengan bebas dengan pelaku usaha di negara lain.
Tidak mengherankan bila pemikiran Adam Smith disebut-sebut sebagai landasan teori ekonomi modern. Dia berteori bahwa kemakmuran dapat tercapai dengan kekuatan tangan tak terlihat (invisible hand), atau tanpa adanya campur tangan pemerintah.
Sehingga terjadi mekanisme pasar yang menjadikan pasar sebagai alat alokasi sumber daya yang efisien. Teori inilah yang menjadi landasan pasar bebas (free market), di mana sektor swasta dapat berkembang menjadi unggul tanpa intervensi pemerintah.
Smith juga mengajukan teori harga ilmiah, yakni harga pasar dalam keseimbangan yang terjadi dengan sendirinya. Di mana semua orang memiliki kebebasan untuk bertindak, dan pada akhirnya akan terbentuk harga ilmiah tanpa perlu ditetapkan oleh pemerintah.
Itulah penjelasan singkat tentang bapak ekonomi dunia, Adam Smith.
(Nadya Kurnia)