8000hoki Login web Slot Gacor China Terpercaya Mudah Jackpot Full Online
hoki kilat Top Demo situs Slot Gacor Cambodia Terbaru Pasti Lancar Scatter Online
1000 Hoki Online Data Platform situs Slots Gacor Terbaru Gampang Menang Full Banyak
5000 Hoki Online Data Daftar situs Slot Maxwin Malaysia Terbaru Sering Lancar Menang Online
7000hoki List Demo situs Slots Gacor Myanmar Terpercaya Sering Scatter Full Non Stop
9000hoki.com Data Demo web Slot Maxwin Myanmar Terbaru Mudah Lancar Menang Banyak
Platform Slot Gacor Cambodia Terbaik Sering Scatter Terus
Idagent138 Daftar Akun Slot Maxwin
Luckygaming138 login Akun Slot Game
Adugaming login Akun Slot Game Terpercaya
kiss69 login Akun Slot Maxwin Online
Agent188 login Id Slot Gacor
Moto128 Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Betplay138 Id Slot Anti Rungkat Online
Letsbet77 login Slot Game Terbaik
Portbet88 login Slot Gacor Terbaik
Jfgaming168 Daftar Slot Maxwin
Mg138 login Akun Slot Anti Rungkat Online
Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya
Kingbet189 login Slot Online
Summer138 Daftar Id Slot Game Terpercaya
Evorabid77 Id Slot Maxwin Terpercaya
Marak Pembobolan Data dan Peretasan, Keamanan Siber Jadi Sorotan di Era Digitalisasi (Ilustrasi/Ist)
JAKARTA - Sebanyak 67% responden khawatir dengan masalah keamanan siber dan 49% lainnya mengkhawatirkan keamanan kesehatan. Hal itu terungkap dalam laporan yang dirilis Populix dengan judul Navigating Economic and Security Challenges in 2025.
Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, menjelaskan, dengan semakin eratnya integrasi digital, semakin banyak pula ancaman siber yang bermunculan. Pemicu utamanya adalah pembobolan data dan peretasan, yang diperparah dengan sumber daya dan pengetahuan yang tidak memadai.
“Meningkatnya ancaman siber membuat keamanan siber yang kuat menjadi sangat penting. Pembobolan dan peretasan data merupakan pemicu utama, sementara sumber daya dan pengetahuan yang tidak memadai menjadi penghalang. Motivasi berfokus pada perlindungan data sensitif, meskipun kesadaran akan ancaman yang terus berkembang masih kurang,” kata Timothy dalam diskusi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Selain pembobolan data dan peretasan, ia menjelaskan, publik juga sudah mulai memahami jenis-jenis ancaman siber lainnya. Mulai dari virus (82%), phishing email (75%), pornografi digital (65%), cyberbullying (63%), spyware (60%), ransomware (55%), hingga trojan (54%).
“Meskipun publik tergolong masih awam, mereka mulai termotivasi untuk lebih menjaga keamanan data-data sensitif mereka. Di sinilah pemerintah dan swasta bisa hadir untuk membantu mereka, baik dengan memberikan edukasi keamanan siber, hingga menghadirkan solusi keamanan yang sederhana dan mudah dioperasikan,” ujar Timothy.
Ia menambahkan, masalah keamanan siber secara signifikan berdampak pada berbagai aspek kehidupan konsumen. Ini menyebabkan tekanan emosional, mengganggu keamanan pribadi dan keamanan finansial, membatasi interaksi sosial, dan memengaruhi keamanan pekerjaan di lingkungan profesional.
Di sisi lain, tantangan keamanan siber juga berkaitan dengan isu lain seperti upskilling tenaga kerja dan akses layanan kesehatan. Kemajuan teknologi dan otomasi, meski menawarkan efisiensi, juga menciptakan tekanan di dunia kerja, terutama bagi pekerjaan tradisional yang semakin tergeser.
Baca Juga:
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita techno lainnya