Marak Pembobolan Data dan Peretasan, Keamanan Siber Jadi Sorotan di Era Digitalisasi

3 months ago 52

8000hoki.com Agen server Slot Maxwin Thailand Terpercaya Pasti Scatter Terus

hoki kilat online Data Platform website Slots Gacor Malaysia Terpercaya Mudah Menang Full Terus

1000hoki List Daftar situs Slots Gacor China Terbaru Pasti Lancar Win Full Terus

5000 Hoki Online Agen server Slots Maxwin Japan Terpercaya Gampang Lancar Win Banyak

7000 hoki Data Platform server Slot Gacor Vietnam Terbaik Sering Win Setiap Hari

9000hoki ID situs Slots Gacor Malaysia Terkini Pasti Win Online

List Platform situs Slots Gacor Vietnam Terpercaya Sering Jackpot Online

Idagent138 login Id Slot

Luckygaming138 Daftar Id Slot Maxwin

Adugaming login Akun Slot Gacor Terbaik

kiss69 login Slot Anti Rungkat Terpercaya

Agent188 Daftar Slot Terpercaya

Moto128 Slot Maxwin Online

Betplay138 Daftar Id Slot Maxwin Terbaik

Letsbet77 Akun Slot Gacor Terpercaya

Portbet88 Daftar Akun Slot Gacor Online

Jfgaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online

MasterGaming138 Akun Slot Game

Adagaming168 login Id Slot Maxwin Online

Kingbet189 login Slot Game Online

Summer138 Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Evorabid77 Daftar Slot Game Online

Marak Pembobolan Data dan Peretasan, Keamanan Siber Jadi Sorotan di Era Digitalisasi

Marak Pembobolan Data dan Peretasan, Keamanan Siber Jadi Sorotan di Era Digitalisasi (Ilustrasi/Ist)

JAKARTA - Sebanyak 67% responden khawatir dengan masalah keamanan siber dan 49% lainnya mengkhawatirkan keamanan kesehatan. Hal itu terungkap dalam laporan yang dirilis Populix dengan judul Navigating Economic and Security Challenges in 2025.

Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, menjelaskan, dengan semakin eratnya integrasi digital, semakin banyak pula ancaman siber yang bermunculan. Pemicu utamanya adalah pembobolan data dan peretasan, yang diperparah dengan sumber daya dan pengetahuan yang tidak memadai.

“Meningkatnya ancaman siber membuat keamanan siber yang kuat menjadi sangat penting. Pembobolan dan peretasan data merupakan pemicu utama, sementara sumber daya dan pengetahuan yang tidak memadai menjadi penghalang. Motivasi berfokus pada perlindungan data sensitif, meskipun  kesadaran akan ancaman yang terus berkembang masih kurang,” kata Timothy dalam diskusi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Selain pembobolan data dan peretasan, ia menjelaskan, publik juga sudah mulai memahami jenis-jenis ancaman siber lainnya. Mulai dari virus (82%), phishing email (75%), pornografi digital (65%), cyberbullying (63%), spyware (60%), ransomware (55%), hingga trojan (54%).

“Meskipun publik tergolong masih awam, mereka mulai termotivasi untuk lebih menjaga keamanan data-data sensitif mereka. Di sinilah pemerintah dan swasta bisa hadir untuk membantu mereka, baik dengan memberikan edukasi keamanan siber, hingga menghadirkan solusi keamanan yang sederhana dan mudah dioperasikan,” ujar Timothy.

Ia menambahkan, masalah keamanan siber secara signifikan berdampak pada berbagai aspek  kehidupan konsumen. Ini menyebabkan tekanan emosional, mengganggu keamanan pribadi dan keamanan finansial, membatasi interaksi sosial, dan memengaruhi keamanan pekerjaan di lingkungan profesional.

Di sisi lain, tantangan keamanan siber juga berkaitan dengan isu lain seperti upskilling tenaga kerja dan akses layanan kesehatan. Kemajuan teknologi dan otomasi, meski menawarkan efisiensi, juga menciptakan tekanan di dunia kerja, terutama bagi pekerjaan tradisional yang semakin tergeser. 

Baca Juga:

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita techno lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |