Bank Indonesia mencatat pembayaran digital pada 2024 mencapai 34,5 miliar transaksi, atau tumbuh 36,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Makin Digemari, Platform Digital Digadang Perluas Ekosistem Pembayaran Nasional (foto: MNC media)
IDXChannel - Makin familiarnya masyarakat terhadap penggunaan platform digital dalam layanan di sektor keuangan dinilai menjadi angin segar terhadap ekosistem pembayaran nasional.
Hal tersebut dapat terlihat dari makin diandalkannya platform keuangan digital oleh masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas keuangan, mulai dari transaksi, menabung, hingga berinvestasi.
Didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal, nilai transaksi digital di Indonesia terbukti meningkat pesat. Bank Indonesia mencatat pembayaran digital pada 2024 mencapai 34,5 miliar transaksi, atau tumbuh 36,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Secara spesifik, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sistem pembayaran QRIS yang tumbuh 186 persen (yoy) menjadi 689,07 juta transaksi. Hingga November 2024, jumlah pengguna QRIS telah mencapai 55,02 juta, dengan jumlah merchant mencapai 35,1 juta, di mana sebagian besar merupakan merchant dari kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Perkembangan digitalisasi di industri sistem pembayaran yang semakin masif ini menjadi peluang bagi para pelaku sistem pembayaran, baik dari lembaga bank maupun non bank, untuk berinovasi guna peningkatan berbagai layanan sistem pembayaran digital," ujar Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis, Armand Hermawan, dalam Digital Economic Forum 2025, yang digelar di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Sebagai salah satu penyedia infrastruktur sistem pembayaran elektronis terdepan di Indonesia, menurut Armand, pihaknya berkomitmen untuk senantiasa mendorong digitalisasi di sektor keuangan.
Armand menjelaskan, sejauh ini Artajasa telah tampil sebagai pionir transaksi elektronis dalam 25 tahun terakhir, dengan telah menghadirkan solusi layanan sistem pembayaran yang terintegrasi, selaras dengan regulasi dan memberikan manfaat bagi ekosistem sistem pembayaran, pelanggan, mitra hingga masyarakat.
"Dimulai dari mengelola layanan switching, yaitu ATM Bersama, kami secara kontinyu mengimplementasikan layanan transfer antarbank di ATM Bersama secara online dan real-time, menginisiasi lahirnya Asian Payment Network, mempelopori pembuatan Standar Spesifikasi Chip Kartu Debit dan ATM di industri perbankan," ujar Armand.
Selain itu, Artajasa juga memfasilitasi Interkoneksi layanan Transfer Dana Antar Switching, mengimplementasikan solusi layanan ATM Bersama Debit, menerapkan layanan QRIS, meluncurkan layanan Third Party Card Management (TPCM), hingga mengimplementasikan layanan Tarik Tunai Tanpa Kartu Antarbank di jaringan ATM Bersama.
"Kami juga mengimplementasikan layanan Bersama Interface Processor (BIP) untuk mendukung Perbankan implementasi BI-Fast, hingga mengimplementasikan layanan QRIS Antarnegara," ujar Armand.
Di era digital yang membutuhkan solusi sistem pembayaran terpadu saat ini, Armand menjelaskan, pihaknya menghadirkan solusi Managed Service bagi Institusi keuangan seperti bank dan fintech dalam penyediaan layanan keuangan bagi nasabahnya tanpa harus mengeluarkan biaya investasi yang besar.
Artajasa juga disebut Armand membantu pelanggan dalam menghadirkan layanan yang handal, aman dan efisien kepada nasabah, mulai dari penyediaan infrastruktur hingga tenaga kerja berpengalaman di sistem pembayaran guna menunjang pertumbuhan bisnis pelanggan secara maksimal.
"Pelanggan dapat memanfaatkan infrastruktur dan sistem yang dimiliki Artajasa dengan skema sewa maupun revenue shared, diantaranya adalah untuk layanan Outsource Switching, layanan delivery channel seperti ATM dan EDC, layanan TPCM dan TPP," ujar Armand.
Dengan ekosistem sistem pembayaran yang semakin besar, Armand memastikan pihaknya selalu berupaya menciptakan solusi perubahan di sistem pembayaran, kolaborasi antara regulator, pelaku industri hingga masyarakat sebagai pengguna, yang akan meningkatkan awareness dan akseptasi pembayaran digital di Indonesia serta pertumbuhan ekonomi nasional.
(taufan sukma)