Lebih Baik Upah per Jam atau per Bulan? Begini Kelebihan dan Kekurangannya

2 days ago 8

Baik upah per jam maupun per bulan sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Lebih Baik Upah per Jam atau per Bulan? Begini Kelebihan dan Kekurangannya. (Foto: MNC Media)

Lebih Baik Upah per Jam atau per Bulan? Begini Kelebihan dan Kekurangannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Mana yang lebih baik, upah per jam atau per bulan? Skema pembayaran upah pekerja per jam dan per bulan memfasilitasi jam kerja dan beban pekerjaan yang diemban oleh seorang pekerja. 

Baik upah per jam maupun per bulan sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa pekerja lebih memilih pekerjaan dengan upah bulanan agar lebih mudah mengatur pengeluaran. 

Sementara ada pekerjaan yang lebih cocok dengan sistem pembayaran upah per jam. Pekerjaan formal di Indonesia umumnya menggunakan sistem pengupahan per bulan yang terdiri dari gaji pokok dan kombinasi tunjangan serta benefit lainnya. 

Upah harian juga lazim digunakan di Indonesia alih-alih upah per jam. Skema pengupahan per jam lebih familiar di kalangan pekerja lepas (freelance), terutama bagi mereka yang mendapatkan klien dari luar negeri. 

Lalu lebih baik upah per jam atau per bulan? Melansir Jobstreet dan sumber lain (18/2), berikut perbandingannya. 

Lebih Baik Upah per Jam atau per Bulan? Ini Kelebihan dan Kekurangannya Masing-Masing 

Upah Bulanan 

Upah bulanan diberikan sekaligus kepada karyawan atas jasa dan waktu yang diluangkannya selama satu bulan penuh untuk bekerja, tidak peduli seberapa banyak atau sedikit beban pekerjaan dan jam kerja yang ditempuh karyawan. 

Salah satu keuntungan utama dari skema pembayaran gaji bulanan adalah penerimaan pemasukan yang konsisten dalam jumlah yang pasti dan sama setiap bulan, di tanggal yang sama (dengan asumsi tidak terjadi keterlambatan bayar). 

Sehingga karyawan dapat mengatur pengeluaran dan kebutuhan harian serta bulanannya lebih mudah. Terkadang perusahaan juga memberikan benefit lain berupa tunjangan dan fasilitas dalam paket renumerasinya. 

Namun kekurangannya adalah, beberapa perusahaan tidak memberikan upah tambahan jika pekerja mengerjakan tugasnya di luar jam kerja, atau jika pekerja harus bekerja dengan jam kerja yang lebih lama dalam satu hari. 

Seperti diketahui, tidak semua perusahaan menjanjikan dan menawarkan upah lembur per jam jika suatu waktu karyawan harus lanjut bekerja setelah jam operasional kantor berakhir. 

Biasanya perusahaan akan menyesuaikan beban kerja dan tugas kerja yang dibebankan kepada karyawan dengan nilai upah yang diberikan setiap bulan. 

Upah per Jam

Upah per jam dibayarkan sesuai dengan jumlah jam kerja yang ditempuh karyawan setiap hari. Sehingga mau tidak mau perusahaan tetap harus membayar jika karyawan bekerja melebihi jumlah jam kerja yang ditargetkan dalam satu hari atau satu bulan. 

Kelebihan lain dari pengupahan per jam adalah fleksibilitasnya. Pekerjaan dengan upah per jam bisa bersifat penuh waktu (full-time) ataupun paruh waktu (part-time), sehingga karyawan dapat lebih leluasa mengatur jam kerjanya.

Namun kekurangan pada skema pengupahan per jam adalah jika karyawan tidak masuk kerja, maka karyawan tidak mendapatkan bayaran. Berbeda dengan pengupahan bulanan, di mana perusahaan tetap memberikan bayaran yang sama meskipun karyawan mengajukan izin beberapa hari karena alasan-alasan tertentu. 

Dari segi pengaturan pengeluaran, upah per jam juga mengharuskan karyawan untuk mengatur pengeluaran dalam skala perhitungan dengan rentang waktu yang lebih sempit, yakni harian atau mingguan. 

Itulah penjelasan singkat tentang lebih baik upah per jam atau per bulan.  

(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |