Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Minggu, 17 November 2024 |13:44 WIB
Wakil Ketua Komnas Perempuan, Olivia Chadidjah Salampessy (Foto : Istimewa)
JAKARTA - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti isu poligami dan narasi seksis yang muncul dalam kampanye calon kepala daerah di Pilkada 2024.
Menurut Wakil Ketua Komnas Perempuan, Olivia Chadidjah Salampessy, poligami merupakan bentuk kekerasan terhadap perempuan, yang mengancam hak-hak perempuan dan merendahkan posisi mereka dalam proses politik.
"Kami dari Komnas Perempuan menyayangkan bentuk-bentuk kekerasan yang ditampilkan oleh calon kepala daerah, seperti praktik poligami serta narasi diskriminatif yang merendahkan perempuan dalam kampanye dan debat publik," ujar Olivia melalui keterangan resminya dikutip Minggu (17/11/2024).
Olivia menilai, dalam proses demokrasi seperti Pilkada, perempuan tidak boleh hanya dilihat sebagai objek yang dibicarakan atau dimanfaatkan, tetapi harus dihargai sebagai subjek dengan hak dan suara yang sama pentingnya.
Atas dasar itu, kata Olivia, peran pengawasan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sangat penting untuk memastikan bahwa calon kepala daerah menggunakan narasi kampanye yang menghormati kesetaraan gender.
"Ini bukan sekadar urusan kampanye, tetapi menyangkut kepentingan publik. Penyelenggara harus mengawasi dan memastikan kampanye bebas dari narasi yang merendahkan perempuan, apalagi sudah ada PKPU yang mengatur soal kampanye" tambahnya.
Dalam upaya mendukung Pilkada 2024 yang berkualitas, Komnas Perempuan memandang penting untuk terus melanjutkan kampanye JITU (Jeli, Inisiatif, Toleran, Ukur). Program JITU, yang sudah dimulai dari 2009, bertujuan mendidik masyarakat agar dapat memilih calon pemimpin yang memiliki komitmen pada pemenuhan hak asasi manusia dan hak konstitusional perempuan, berperspektif kebangsaan dan kebhinekaan.
Menurut Olivia, program JITU melibatkan jaringan masyarakat sipil di seluruh Indonesia untuk membantu pemilih mengidentifikasi calon yang benar-benar berkeadilan gender dan tidak melakukan kekerasan simbolik terhadap perempuan.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya