Kisah Seorang IRT yang Melunasi Bank Emok, Terbebas dari Gali Lubang Tutup Lubang

3 weeks ago 7

Bank emok adalah sistem bank keliling yang menawarkan jasa pinjaman uang dengan pencairan cepat, tanpa agunan, namun bunganya tinggi.

 MNC  Media)

Kisah Seorang IRT yang Melunasi Bank Emok, Terbebas dari Gali Lubang Tutup Lubang. (Foto: MNC Media)

IDXChannelKisah seorang yang melunasi bank emok dapat menjadi inspirasi. Bank emok adalah sistem bank keliling yang menawarkan jasa pinjaman uang dengan pencairan cepat, tanpa agunan, namun bunganya tinggi.

Emok diambil dari kosa kata bahasa Sunda yang berarti posisi duduk para perempuan saat lesehan. Disebut bank emok karena transaksi dilakukan dengan lesehan dan menargetkan para ibu rumah tangga. 

Melansir laman resmi Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu, sistem utang piutang ini juga terjadi di daerah-daerah lain dan dikenal dengan nama yang berbeda. Seperti bank plecit, bank keliling, bank jongkok, dan lain-lain. 

Penyedia pinjaman—bank emok—bisa berasal dari per seorangan maupun lembaga. Sementara peminjamnya adalah kelompok ibu-ibu. Pinjaman yang diberikan tidak hanya untuk per orangan, tapi dalam kelompok yang beranggotakan ibu-ibu. 

Bank emok, atau pihak penyalur pinjaman, menyalurkan pinjaman untuk modal usaha, namun pada praktiknya pinjaman itu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan lain. Karena seringkali para ibu rumah tangga kepepet tidak ada uang. 

Untuk pencairan modal usaha ini, bank emok lantas menentukan jumlah anggota sebagai syarat pencairan. Agar utang dapat dicairkan, jumlah anggota harus terpenuhi. Seringkali syarat ini memaksa kelompok untuk mengisi kekurangan anggota dengan orang yang tidak memiliki usaha produktif. 

Selain itu, bank emok memanfaatkan sistem tanggung renteng, di mana kelompok harus menanggung secara kolektif jika ada anggota yang tidak mampu membayar cicilan utangnya. 

Kisah Seorang yang Melunasi Bank Emok 

Melansir Pekka (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga), seorang bernama Sri Umiyani, kelahiran Karawang tahun 1976, pernah terjerat utang bank emok dan berhasil melunasinya. 

Umiyani adalah seorang istri dari pekerja pabrik yang terkena PHK. Dia dan suaminya memanfaatkan uang pesangon dari pabrik untuk membuka usaha warung kecil di depan rumahnya. 

Umiyani terjerat pinjaman bank emok saat anak pertamanya sakit tifus dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Biaya perawatan itu mencapai Rp1,8 juta, padahal uang yang dimilikinya hanya Rp1 juta. 

Dia lantas meminta kepada mantri waktu satu minggu untuk pelunasan biaya perawatan. Umiyani berupaya mendapatkan pinjaman sana-sini, tapi tak ada satu pun yang memiliki uang untuk dipinjam sebentar. 

Kebetulan saja, rumah tetangganya menjadi tempat berkumpul kelompok peminjam bank emok. Umiyani lantas bergabung dengan kelompok ibu-ibu tersebut. Berbekal KTP suami dan miliknya, serta KK, dia mendapatkan pinjaman Rp1,5 juta. 

Namun pinjaman yang diterimanya hanya Rp1,35 juta, karena ada biaya administrasi dan simpanan tabungan Rp150.000 yang harus diendapkan. Pinjaman itu harus dicicilnya selama 50 minggu dengan angsuran Rp37.500 tiap minggu. 

Jika ditotal, Umiyani harus mengembalikan Rp1,87 juta, sekian ratus ribu lebih tinggi dari nilai pinjaman yang diterimanya. Umiyani mengaku banyak ibu-ibu di desanya terjerat utang bank emok karena kemudahan pencairannya. 

Apalagi, banyak peminjam yang menggunakan utang tidak sesuai peruntukkan. Pinjaman yang mestinya dijadikan modal usaha itu malah digunakan untuk kebutuhan konsumtif. Pada akhirnya, banyak yang terjerat siklus gali lubang dan tutup lubang karena bank emok. 

Namun untungnya Umiyani berjualan makanan di depan rumahnya. Dia menjual aneka makanan. Mulai dari sosis bakar, seblak, dan jajanan anak-anak. Hasil penjualan yang tidak seberapa itu dia pakai untuk membayar angsuran tepat waktu.

Sehingga Umiyani tidak berlama-lama terjerat utang bank emok. Kini, Umiyani lebih memilih mengajukan pinjaman ke koperasi dengan sistem pengurusan yang jelas. Selain biaya administrasi murah, bunganya juga lebih ringan. 

Itulah kisah seorang yang melunasi bank emok.

(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |