Kenapa Harga Barang Dibuat Nanggung? Ini Alasan dan Tujuan Angka ‘999’

1 month ago 16

Metode pembentukan harga nanggung dan unik ini disebut juga dengan charm pricing atau psychological pricing.

Kenapa Harga Barang Dibuat Nanggung? Ini Alasan dan Tujuan Angka ‘999’. (Foto: PayPro)

Kenapa Harga Barang Dibuat Nanggung? Ini Alasan dan Tujuan Angka ‘999’. (Foto: PayPro)

IDXChannelKenapa harga barang dibuat nanggung? Penetapan harga dengan nominal angka yang terasa ‘nangggung’ seperti Rp59.999, atau Rp7.999.999, adalah salah satu metode pembentukan harga dan strategi marketing

Metode pembentukan harga nanggung dan unik ini disebut juga dengan charm pricing atau psychological pricing, teorinya berangkat dari keyakinan bahwa kombinasi angka tertentu dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai suatu barang. 

Profesor Marketing Unit di Harvard Business School, Elie Ofek, mengatakan bahwa prinsip psikologis dalam charm pricing dilakukan dengan mengambil peluang dari bias ‘angka di sebelah kiri.’ 

Di mana atensi konsumen tanpa sadar lebih terarah dan terfokus pada angka di sebelah kiri, sehingga nilai Rp7.999.999 terasa masih ‘Rp7 jutaan’, padahal Rp7.999.999 lebih dekat dengan Rp8.000.000 secara nominal yang sebenarnya. 

Melansir Harvard Business School (17/12), menurut Ofek memanfaatkan psychological pricing pada masa-masa sulit (daya beli rendah, inflasi) dapat membantu pedagang menghadapi tantangan pasar. 

“Jika Anda menaikkan harga, seringkali permintaan menurun, dan terkadang penurunan ini dapat makin signifikan karena persepsi konsumen terhadap harga. Persepsi itu penting, oleh sebab itu pelaku bisnis harus berhati-hati saat menetapkan harga,” tuturnya. 

Ada segmen konsumen di pasar yang menentukan pilihan dan keputusan beli dari sebuah harga, yakni dengan mencari barang dengan harga penawaran yang terasa lebih murah atau lebih menguntungkan. 

Maka harga dengan angka ganjil terasa lebih menguntungkan daripada harga dengan angka bulat, meskipun nominalnya selisih sekian rupiah dari angka bulat. Seperti Rp59.950 sebenarnya selisih Rp50 saja dari Rp60.000, tapi harga Rp59.950 dipersepsikan lebih murah. 

Selain psychological pricing, ada beberapa metode pembentukan harga dan strategi marketing lainnya yang umum digunakan para pedagang, antara lain: 

Diskon 

Diskon atau potongan harga dengan ‘limited offer’ dapat membantu peningkatan penjualan, memberi kesan bahwa pembeli berhemat dengan diskon. Meskipun penjual tetap mengantongi keuntungan.

Bundle Pricing

Restoran dan ritel biasanya menerapkan harga bundling untuk menawarkan produknya. Bundling membangun persepsi pada konsumen bahwa bundling yang ditawarkan adalah pilihan hemat, satu harga untuk beberapa item produk. 

Pricing Tiers 

Tingkatan harga biasanya diterapkan pada harga layanan berlangganan. Misalnya harga untuk pelanggan ‘basic’ akan berbeda dengan harga pelanggan ‘pro/premium’ atau harga ‘family package.’

Buy One Get One

Promo beli satu dapat satu juga merupakan strategi marketing dengan pembentukan harga yang cukup lazim dilakukan. Dengan menggabungkan penjualan dua barang dengan harga, konsumen merasa telah berhemat. Meskipun harga yang dikeluarkan tidak berbeda jauh dengan harga pembelian dua barang secara utuh. 

Itulah penjelasan singkat tentang kenapa harga barang dibuat nanggung. 


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |