Kenapa Banyak Orang Cepat Bangkrut Setelah Mendadak Kaya? Ini 5 Penyebabnya

1 month ago 19

Umumnya dikarenakan orang-orang yang mendadak kaya tidak memiliki pemahaman dan kebiasaan untuk mengelola uang dalam jumlah besar.

Kenapa Banyak Orang Cepat Bangkrut Setelah Mendadak Kaya? Ini 5 Penyebabnya. (Foto: Freepik)

Kenapa Banyak Orang Cepat Bangkrut Setelah Mendadak Kaya? Ini 5 Penyebabnya. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Kenapa banyak orang cepat bangkrut setelah mendadak kaya? Umumnya dikarenakan orang-orang yang mendadak kaya tidak memiliki pemahaman dan kebiasaan untuk mengelola uang dalam jumlah besar. 

Orang-orang mendadak kaya disebut juga dengan orang kaya baru (OKB), atau orang-orang belum lama dan belum punya pengalaman menjadi kaya. Berbanding terbalik dengan orang-orang kaya lama yang terlahir dan tumbuh besar dalam keadaan kaya raya. 

Bukan sekali dua kali tersiar cerita-cerita orang yang dulunya miskin atau pas-pasan, menjadi kaya mendadak. Namun kondisi kaya raya itu tidak berlangsung lama, beberapa tahun kemudian kondisi keuangan mereka kembali ke posisi semula. 

Fenomena OKB yang kembali bangkrut ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri, di mana para pemenang lotere kembali ke posisi keuangannya yang lama setelah beberapa saat mencicipi rasanya menjadi kaya raya.

Mengapa banyak orang-orang kaya mendadak ini bangkrut? Kesalahan apa yang dilakukan? Melansir Ruang Menyala OCBC NISP (10/3), berikut ini adalah beberapa kesalahan OKB yang membuatnya kembali pas-pasan. 

Kenapa Banyak Orang Cepat Bangkrut Setelah Mendadak Kaya? 

1. Keliru Ambil Keputusan Investasi

Salah satu yang penyebab utama OKB bangkrut adalah pengambilan keputusan investasi yang salah. Karena tidak terbiasa hidup dengan gelimang harta, orang-orang ini pun tidak terbiasa mengelola nilai aset dalam jumlah besar. 

Orang-orang kaya lama umumnya mendapatkan pendidikan soal money management sejak kecil. Ketika masyarakat kelas menangah dan bawah belajar untuk mengakumulasi harta, orang kaya justru terfokus pada pengelolaan harta. 

Pemahaman soal ‘investasi’, ‘memutar duit’, dan berbisnis memang sudah ada di benak masyarakat umum, tetapi literasi keuangan yang diterima masyarakat umum dengan orang-orang kaya lama jelas jauh berbeda. 

Sebagai gambaran, sekalipun orang kelas menengah dan kelas atas sama-sama tahu soal investasi tanah atau properti, tetapi bisa saja pemahaman dan kedalaman wawasan yang dimiliki dua kelompok ini jauh berbeda. 

2. Menghamburkan Uang/Impulsif  

Menghamburkan uang tanpa tujuan yang jelas adalah penyebab lain yang membuat para OKB bangkrut. Inilah yang terjadi pada kampung miliarder di Tuban yang ketiban rezeki nomplok dari penggantian uang tanah dari Pertamina. 

Dulu warga kampung ini sempat membuat netizen heboh karena ratusan warganya membeli mobil secara bersamaan. Kemudian pada 2022, salah seorang warga mengaku menjual ternak untuk memenuhi kebutuhan. 

Banyak juga orang di luar negeri yang memenangkan lotere dan menghabiskan uangnya untuk berlibur mewah dan membagi-bagikan uangnya secara cuma-cuma kepada teman-temannya. Tak lama kemudian, kondisi finansialnya kembali seperti semula.

Karena tidak terbiasa mengelola aset berjumlah besar, ditambah euforia dan rasa penasaran terhadap kekayaan melimpah, banyak orang akhirnya memuaskan dirinya dengan membeli barang-barang yang dulu diimpikannya.

3. Tidak Memanfaatkan Produk Simpanan dan Investasi 

Karena tidak memiliki literasi keuangan dan investasi yang baik, banyak OKB yang tidak memikirkan opsi investasi di instrumen-instrumen minim risiko seperti logam mulia, SBN, dan deposito. 

Padahal dengan membeli SBN senilai Rp5 miliar dengan kupon 6,87 persen misalnya, investor bisa mendapatkan passive income senilai Rp154 juta setiap enam bulan hingga jatuh tempo. Atau Rp300 jutaan dalam setahun, cukup untuk hidup dengan nyaman. 

4. Tidak Berkonsultasi 

Kesalahan lain yang dilakukan adalah tidak mengkonsultasikan kondisi keuangan pada penasihat keuangan yang terpercaya. Lagi-lagi, ini disebabkan karena literasi keuangan yang minim. 

Orang-orang dengan harta kekayaan tinggi tak segan-segan memanfaatkan konsultan keuangan pribadi untuk mengelola asetnya. Sehingga harta kekayaannya terus berkembang, atau minimal tidak tergerus inflasi. 

5. Bergabung dengan Circle yang Salah 

Ketika Anda memiliki uang, orang akan mendekat. Namun ketika Anda bangkrut, orang akan menjauh. Ini adalah prinsip yang dipahami oleh banyak orang. Tak jarang ketika Anda sukses, akan ada orang-orang yang berusaha memanfaatkan Anda. 

Ini juga dapat terjadi pada para OKB yang ketiban durian runtuh. Sangat mungkin orang-orang mulai mendekatinya untuk memanfaatkan rezeki nomplok yang diterimanya untuk keuntungan pribadi. 

Itulah beberapa penyebab kenapa banyak orang cepat bangkrut setelah mendadak kaya. 


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |