Growth stock merujuk pada saham dengan tingkat pertumbuhan harga yang tinggi, sementara value stock digunakan untuk merujuk saham yang tengah undervalued.
Kenali Perbedaan Value Stock dan Growth Stock, Pilih yang Mana? (Foto: Freepik)
IDXChannel—Apa perbedaan value stock dan growth stock? Growth stock merujuk pada saham dengan tingkat pertumbuhan harga yang tinggi, sementara value stock digunakan untuk merujuk saham yang tengah undervalued.
Melansir Corporate Finance Institute dan Investopedia (24/2), growth stock adalah kategori saham yang dianggap berpotensi melampui pertumbuhan pasar secara umum, pergerakan harganya lebih cepat dibandng rata-rata saham lainnya.
Sementara value stock adalah kategori saham yang tengah diperdagangkan di bawah nilai wajarnya, yang berarti saham tersebut undervalued dan dianggap berpotensi menghasilkan return yang tinggi dalam jangka panjang.
Secara tidak langsung, kedua kategori ini menunjukkan jenis-jenis saham yang dipilih oleh trader dan investor jangka panjang. Investor umumnya menyukai saham-saham berkinerja bagus yang tengah dihargai pasar di bawah nilai wajarnya.
Sementara trader cenderung menyukai saham-saham dengan tingkat pergerakan harga yang tinggi dengan harapan dapat menghasilkan return lebih tinggi dibanding IHSG.
Perbedaan Value Stock dan Growth Stock
Value Stock
Strategi investasi dengan memilih saham-saham value stock disebut dengan value investing. Meskipun dari segi harga kategori saham ini terbilang murah, bukan berarti semua saham berharga murah adalah value stock.
Value stock biasanya berasal dari saham perusahaan yang telah berkembang (well-established) tetapi tengah diperdagangkan di bawah nilai wajarnya, alias diperdagangkan dengan harga diskon.
Saham-saham ‘bernilai’ bisa menurun karena banyak faktor. Salah satunya kondisi perekonomian nasional dan internasional. Namun value stock diestimasikan akan tumbuh pesat ketika kondisi perekonomian membaik.
Growth Stock
Growth stock biasanya berasal dari perusahaan-perusahaan yang dianggap masih potensial untuk berkembang dan harga sahamnya berpotensi untuk melampaui saham-saham lain pada sektor yang sama dalam kurun waktu tertentu.
Emiten dengan growth stock biasanya adalah perusahaan lapis kedua dan ketiga, dengan kapitalisasi pasar menengah dan kecil. Namun kondisi ‘growth’ ini hanya berlangsung dalam periode waktu tertentu hingga perusahaannya berkembang (well-established).
Perusahaan-perusahaan yang masih bertumbuh berpeluang untuk ekspansi dalam beberapa tahun ke depan, sehingga diharapkan mampu menghasilkan pertumbuhan laba yang pesat hingga akhirnya perusahaan tersebut dikategorikan well-established.
Bila dilihat dari rasio finansialnya, growth stock memiliki P/E ratio, PBV, dan EPS yang lebih tinggi dibanding saham-saham lain pada umumnya. Berbanding terbalik dengan value stock yang justru bisa menghasilkan perhitungan rasio yang rendah.
Baik value stock maupun growth stock, sama-sama berpeluang menghasilkan keuntungan bagi investor. Keduanya dapat dipilih sesuai target dan profil risiko masing-masing investor.
Itulah penjelasan singkat tentang perbedaan value stock dan growth stock.
(Nadya Kurnia)