Intip Kinerja Saham BUMN Usai Masuk Kelolaan Danantara

4 hours ago 1

Pada tahap awal, Danantara akan menaungi tujuh entitas BUMN dan 1 sovereign wealth fund (SWF).

 MNC Media)

Intip Kinerja Saham BUMN Usai Masuk Kelolaan Danantara (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara resmi diluncurkan pada Senin (24/2/2025). 

Pada tahap awal, Danantara akan menaungi tujuh entitas BUMN dan 1 sovereign wealth fund (SWF) yakni Indonesia Investment Authority (INA).

Sementara tujuh BUMN ini meliputi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Setidaknya terdapat 3 emiten BUMN perbankan, 1 emiten telekomunikasi, dan MIND ID sebagai induk/holding pertambangan indonesia.

Dalam MIND ID terdapat nama entitas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Adapun Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM mengisi posisi Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara. 

Selanjutnya jabatan Chief Operating Officer (COO) dipegang oleh Dony Oskaria, yang saat ini menjadi Wamen BUMN.

Kemudian Pandu Sjahrir, mantan Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), dan petinggi Grup Toba Sejahtra

Group CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menegaskan nantinya seluruh BUMN akan masuk dalam pengelolaan Danantara, menyusul ketujuh entitas ini.

“Yang masuk ke Danantara ini adalah keseluruhannya. Bukan hanya 7 BUMN. Dan memang kita akan coba tingkatkan, memang ada stage (tahapan),” kata Rosan di Istana Negara, Senin (24/2/2025).

Pergerakan saham BUMN

Market Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga sesi kedua pukul 14:30 WIB, Senin (24/2/2025), sejumlah saham-saham emiten BUMN terpantau bergerak variatif merespons peluncuran Danantara.

  • BMRI turun 1,48 persen ke Rp5.000 per saham. Transaksi-net mencapai Rp448,3 miliar.
  • BBRI naik 0,26 persen ke Rp3.900 per saham. Transaksi-net menembus Rp397,3 miliar.
  • BBNI melemah 1,63 persen ke Rp4.230. Net-value transaksi Rp146,3 miliar.
  • TLKM anjlok 1,51 persen ke Rp2.610 per saham. Net-value transaksi Rp63,1 miliar.
  • ANTM menguat 1,23 persen ke Rp1.640 per saham. Net-value transaksi Rp68,9 miliar.
  • INCO anjlok 2,95 persen ke Rp2.960 per saham. Net value transaksi Rp12,40 miliar.
  • PTBA koreksi 0,75 persen ke Rp2.640 per saham. Net value transaksi Rp14,91 miliar.
  • TINS menguat 1,46 persen ke Rp1.045 per saham. Net value transaksi Rp15,97 miliar.

Retail Research Team Leader CGS International Sekuritas Indonesia, Mino, menilai peresmian struktur BPI Danantara ini dapat memberikan kejelasan terhadap market.

“Memang dari segi kapabilitas mumpuni ya, jadi tidak terafiliasi dengan (partai) politik, ini harusnya bisa meredakan kekhawatiran investor, khususnya asing,” kata Mino dalam ulasan market, Senin (24/2/2025).

Beberapa saham-saham entitas BUMN dalam kelolaan Danantara, ujar Mino, masih cukup prospektif, khususnya entitas perbankan, dan TLKM.

Tiga saham emiten perbankan yang sempat terdiskon cukup dalam, dinilai dapat rebound, setelah diterpa aksi jual masif dalam beberapa hari terakhir.

“Kami masih menunggu apakah respons market positif atau tidak, tentu kalau iya maka akan ada potensi return yang besar, jadi pembalikkan setelah penurunan signifikan,” tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |