Siapa pahlawan yang menyumbangkan hartanya untuk Indonesia? Dialah Sultan Syarif Kasim II.
Inilah Sultan Syarif Kasim II, Pahlawan yang Menyumbangkan Hartanya untuk Indonesia. (FOTO: MNC MEDIA)
IDXChannel - Siapa pahlawan yang menyumbangkan hartanya untuk Indonesia? Dialah Sultan Syarif Kasim II.
Beliau merupakan Sultan dari Aceh yang memiliki peran penting memberikan modal bagi Indonesia untuk menata negara. Perannya begitu penting di tengah kondisi perekonomian yang sulit pasca-proklamasi.
Lantas seberapa besar peran Sultan Syarif Kasim II yang merupakan pahlawan yang menyumbangkan hartanya untuk Indonesia? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Pahlawan yang Menyumbang Hartanya untuk Indonesia
Sultan Syarif Kasim II dari Kesultanan Siak Sri Indrapura menyumbangkan kekayaan pribadi sebesar 13 juta Gulden, setara dengan Rp1,14 triliun saat ini, untuk membantu kas negara.
Sultan Syarif Kasim II, yang memiliki nama lengkap Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin, diakui sebagai salah satu penyumbang terbesar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pada usia 21 tahun, ia menggantikan ayahnya sebagai Sultan ke-12 Kesultanan Siak dan menunjukkan dukungannya terhadap perjuangan bangsa tak lama setelah proklamasi.
Sumbangan Sultan Siak tidak hanya berupa uang, tetapi juga warisan budaya dan kekayaan lainnya, seperti keris dan mahkota bertabur berlian, yang diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia.
Selain itu, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan wilayah kerajaannya yang mencakup sebagian besar Sumatera Timur, termasuk Riau dan Kepulauan Riau.
Bahkan, Istana Hasiriyah Hasemmiyah, simbol kejayaan Kesultanan Siak, juga diserahkan untuk kepentingan negara.
“Pengorbanan Sultan Siak adalah salah satu yang terbesar di antara raja-raja Nusantara. Tidak ada pengorbanan serupa di Jawa, Sulawesi, atau Kalimantan,” ujar H. Syamsuar, mantan Bupati Siak.
Inilah Sultan Syarif Kasim II, Pahlawan yang Menyumbangkan Hartanya untuk Indonesia. (FOTO: MNC MEDIA)
Peran dalam Kemerdekaan dan Pengelolaan Kekayaan Alam
Selain memberikan dukungan finansial, Sultan Syarif Kasim II juga berperan dalam membujuk raja-raja Melayu di Sumatera agar bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia bahkan ikut berjuang di Aceh bersama Resimen Rencong Aceh, dengan pangkat terakhir sebagai kolonel.
Sultan juga dikenal sebagai sosok yang memanfaatkan kekayaannya untuk perjuangan lebih luas. Salah satunya adalah membeli pesawat yang kemudian dinamai "Seulawah", pesawat pertama milik Indonesia.
Namun, kontribusi terbesar Sultan Siak sebenarnya terletak pada penyerahan tanah-tanah kaya minyak di wilayah Riau.
Ladang minyak Minas, yang menghasilkan minyak berkualitas tinggi "Sumatran Light Sweet Crude Oil", menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia sejak dekade 1950-an. Ladang ini ditemukan oleh Richard H. Hopper dan kemudian dikelola oleh PT Caltex Pacific Indonesia (CPI).
Dampak Jangka Panjang Sumbangan Sultan
Produksi puncak ladang minyak Minas pada 1973 tercatat mencapai 1 juta barel per hari. Hingga kini, kontribusi ladang minyak di Riau secara kumulatif telah mencapai lebih dari 12 miliar barel, mengubah perekonomian Indonesia dan Riau secara signifikan.
Namun, perlu diingat bahwa tanah di mana minyak itu berada merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Siak yang dihibahkan Sultan Syarif Kasim II.
Jika dihitung secara keseluruhan, sumbangan tanah dan minyak dari Kesultanan Siak dan Kesultanan Melayu lainnya bernilai fantastis, mencapai jutaan triliun rupiah sejak awal pengelolaannya.
Pengakuan atas Jasa Sultan
Atas dedikasinya, Sultan Syarif Kasim II dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia. Namanya diabadikan dalam berbagai bentuk, seperti Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru.
Pengorbanan Sultan Syarif Kasim II tidak hanya memberikan fondasi bagi berdirinya Indonesia, tetapi juga menjadi simbol semangat perjuangan dan keikhlasan untuk tanah air.
Itulah penjelasan pahlawan yang menyumbang hartanya untuk indonesia. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)