Ini 5 Investor Asing Terbesar di RI, Ada Singapura-China

7 hours ago 1

Jakarta -

Singapura kembali menjadi negara yang menanamkan modal asing terbanyak di Indonesia. Menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, predikat itu sudah dipegang Singapura selama 10 tahun.

Jumlah investasi Singapura di Indonesia mencapai US$ 4,6 miliar atau sekitar Rp 75,9 triliun (kurs Rp 16.500). Posisi Singapura jauh di atas investasi Hong Kong yang sebesar US$ 2,2 miliar atau setara Rp 36,3 triliun.

"Memang Singapura memberikan kontribusi yang terbesar, masih. Dan ini sudah selama 10 tahun terakhir Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia. Adapun di dalam triwulan pertama ini 5 negara besarnya memang adalah Singapura, kurang lebih US$ 4,6 miliar, kemudian Hong Kong US$ 2,2 miliar," ujar Rosan dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, dikutip Kamis (15/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Realisasi investasi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat Rp 465,2 triliun atau 24,4% dari target Rp 1.905,6 triliun. Sumber investasi itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 234,8 (50,5%) dan penanaman modal asing (PMA) Rp 230,4 triliun (49,5%).

Secara rinci, berikut 5 besar negara dengan jumlah realisasi PMA terbesar di kuartal I 2025:

1. Singapura US$ 4,6 miliar
2. Hong Kong US$ 2,2 miliar
3. China US$ 1,8 miliar
4. Malaysia US$ 1 miliar
5. Jepang US$ 1 miliar

Investasi asing itu masuk ke beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Pulau Jawa hingga Sulawesi. Berikut 5 besar lokasi realisasi PMA:

1. Jawa Barat US$ 2,2 miliar
2. Sulawesi Tengah US$ 1,9 miliar
3. Jakarta US$ 1,7 miliar
4. Maluku Utara US$ 1,4 miliar
5. Banten US$ 1 miliar

Investor asing masuk ke sejumlah proyek seperti Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, jasa lainnya, hingga pertambangan. Berikut daftar 5 besar subsektor realisasi PMA:

1. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya US$ 3,6 miliar
2. Pertambangan US$ 1,2 miliar
3. Transportasi, gudang dan telekomunikasi US$ 1,1 miliar
4. Jasa lainnya US$ 1,1 miliar
5. Industri kimia dan farmasi US$ 0,9 miliar.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |