Jakarta -
Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) gelontorkan dana investasi untuk pengembangan atau plan of development (POD-I) blok Anambas sebesar US$ 35,2 juta atau sekitar Rp 581,58 miliar (asumsi kurs Rp 16.569) untuk eksplorasi di tiga tahun pertama.
Hal itu terungkap dalam persetujuan POD-I KUFPEC untuk wilayah kerja blok Anambas, yang disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Intercontinental Hotel, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
"Melalui kontrak tersebut, konsorsium KUFPEC Indonesia berkomitmen melaksanakan eksplorasi tiga tahun pertama serta license purchase dan prosesing data kubik seluas 600 kilometer per segi dengan total investasi senilai US$ 35,2 juta," kata Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Lena Maryana Mukti dalam konferensi persnya di Intercontinental Hotel, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lena menuturkan, saat ini ada delapan proyek eksplorasi KUFPEC di Indonesia dalam bentuk kepemilikan saham. Ia merinci, di Pulau Buton 30%, Laut Natuna Blok A 33,3%, Pulau Seram 30%, ONWJ Barat Daya Jawa 5%, Blok SAS di Tenggara Sumatera 5%, dan Blok Epindo 40%.
"Dari gambaran ini bisa terlihat dari keseriusan KUFEC melakukan investasi di tanah air," jelasnya.
ia menambahkan, KUFPEC juga menemukan cadangan minyak baru di Natura yang telah dipastikan oleh SKK Migas. Lena mengatakan, cadangan tersebut merupakan penemuan eksplorasi lepas pantai pertama yang dioperasikan oleh KUFPEC.
Sementara blok Anambas, memiliki cadangan sebesar 185 bscf gas dan sekitar 7 mmsc minyak. Sementara untuk produksi gas, blok Anambas sendiri memiliki kapasitas sebesar 55 mmscfd dan kondensat sebesar 2 ribu bcpd.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, ke depan SKK Migas akan mendorong percepatan final investment decision (FID) dengan KUFPEC. Ia menargetkan blok Anambas dapat onstream di kuartal IV 2027.
KUFPEC sendiri memenangkan lelang reguler tahap I dengan hak partisipasi blok Anambas sepenuhnya. Adapun pengelolaan blok Anambas akan dilakukan selama 30 tahun dengan skema kontrak bagi hasil gross split.
"Meskipun KUFPEC mengatakan optimis di awal 2028, tetapi SKK Migas berjanji akan membantu mempercepat perizinan dan sebagainya, mensupport agar supaya ini bisa onstream itu pada Q4 2027 dan FID-nya di Q4 tahun ini," kata Djoko.
Sementara itu, CEO KUFPEC Eisa Al-Maraghi menjelaskan, perusahaannya telah menggelontorkan dana investasi hampir US$ 3 miliar selama 40 tahun terakhir. Menurutnya, Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk berinvestasi.
Ia juga mengatakan, KUFPEC berencana melakukan investasi besar-besar di sektor migas Indonesia. Menurutnya, investasi di sektor migas sejalan dengan peta jalan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi.
"KUFPEC akan terus memainkan peran vital untuk memungkinkan pemerintah Indonesia mencapai tujuannya terkait energi dan berharap dapat memperluas hubungan yang sangat baik, yang kami miliki dengan semua otoritas untuk memasuki anggaran baru dan membuat aliansi strategis dan kemitraan antara KUFPEC, Indonesia, dan tim SKK," ungkapnya.
(rrd/rrd)