Jakarta -
Perang dagang mulai reda. Amerika Serikat (AS) dan China sama-sama melunak soal tarif impor tinggi, tarif yang sempat dipatok tinggi kini dipangkas menjadi rendah. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan meredanya tensi AS dan China telah memberikan dampak positif di pasar.
Namun, Airlangga menegaskan semua hanya sementara. Sebab, hanya 90 hari, AS dan China sama-sama memberikan tarif impor yang rendah. Kondisi ketidakpastian masih cukup tinggi.
"Secara makroekonomi dengan pause ini, ingat kita nggak bisa bilang mereda, karena ini kan pause selama 90 hari. Market bereaksi positif. Tapi kan kita tidak bisa mengambil kesimpulan karena ini baru periode sementara," sebut Airlangga di Kompleks Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Amerika Serikat (AS) dan China sepakat memangkas tarif impor sementara selama 90 hari. Keputusan ini diambil setelah kedua pihak perwakilan bertemu di Jenewa, Swiss untuk meredakan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir.
Pertemuan tersebut menyepakati produk-produk asal AS yang masuk ke China dikenakan tarif 10% dari sebelumnya 125%. Sementara barang-barang dari China ke AS dikenakan tarif 30% dari sebelumnya 145%.
RI Fokus Negosiasi
Airlangga mengaku memang beberapa negara telah selesai negosiasi dengan AS. Namun, Indonesia masih fokus untuk proses negosiasi.
Seperti diketahui, untuk Indonesia sendiri AS mematok tarif hingga 32% untuk barang-barang yang diimpor dari nusantara ke Negeri Paman Sam. Namun, tarif tinggi sebesar 32% itu sedang didiskon sementara menjadi 10% selama 3 bulan sejak bulan April.
"Kita kan sedang bernegosiasi dengan Amerika, jadi kita tunggu saja proses negosiasi itu. Tentu kita melihat perkembangan apa yang sudah ditandatangan dengan Inggris, di mana inggris dikenakan base tariff-nya di 10%, kemudian China diberikan tarif 30%. Nah mungkin itu saja yang diperhatikan," sebut Airlangga.
Setidaknya di tengah melunaknya AS dan China selama 90 hari ke depan. Indonesia akan memanfaatkan waktu itu untuk mendapatkan keputusan yang menguntungkan.
"Ya sekarang kan 90 hari, 90 hari ke depan dengan China kan pause. Jadi kita memanfaatkan waktu itu untuk bernegosiasi dengan Amerika," papar Airlangga.
Simak juga Video: AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor 10%
(hal/fdl)