Harga Bahan Baku Bergejolak, Bagaimana Nasib Mayora (MYOR) hingga Produsen Indomie (ICBP)

1 month ago 23

Produsen indomie PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi salah satu emiten sektor konsumer yang beruntung lantaran harga gandum turun signifikan

 MNC Media)

Harga Bahan Baku Bergejolak, Bagaimana Nasib Mayora (MYOR) hingga Produsen Indomie (ICBP) (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga bahan baku masih bergejolak dalam lima hari terakhir. Hal ini akan berdampak pada kinerja sejumlah emiten di sektor konsumer.

Mengutip riset Samuel Sekuritas, Kamis (21/11/2024), harga gula melonjak sebesar 5,2 persen selama sepekan terakhir, mengikuti kenaikan harga kopi dan kakao masing-masing sebesar 3,7 persen dan 5,3 persen.

Mahalnya harga gula didorong oleh banyaknya pabrik gula di Brasil yang tutup akibat curah hujan tinggi yang menghambat produksi. Penutupan ini diperkirakan akan semakin meningkat dalam waktu dekat, yang berpotensi mengurangi pasokan gula secara keseluruhan. 

Kenaikan harga gula ini dapat menjadi tantangan besar bagi beberapa perusahaan seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Kalbe Farma Tbk (KALBE) hingga  PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ). Hal karena bahan baku ini memainkan peran penting dalam biaya produksi mereka.

Sementara itu, harga kopi naik akibat kekhawatiran penurunan pasokan setelah Uni Eropa mengamandemen peraturan terkait deforestasi. Peraturan baru yang akan berlaku mulai 2025 ini mengharuskan perusahaan memastikan produk yang diimpor ke Uni Eropa tidak berasal dari wilayah yang mengalami deforestasi atau kerusakan setelah 2020. 

"Hal ini berpotensi mendorong produsen kopi di negara-negara seperti Brasil dan Indonesia untuk mengurangi pasokan, sehingga memicu kenaikan harga kopi yang diperkirakan akan berdampak negatif pada perusahaan seperti Mayora (MYOR) karena sekitar 13 persen biaya bahan bakunya berasal dari kopi," tulis riset tersebut.

Selain itu, mahalnya harga kakao akibat amandemen tersebut diperkirakan juga akan memberikan dampak yang signifikan pada Mayora. Namun demikian, saham MYOR masih menguat 5,81 persen dalam sepekan dan secara year to date (ytd) naik 9,64 persen. 

Saham MYOR ditutup menguat 3,02 persen ke harga Rp2.730 dengan nilai transaksi Rp37,99 miliar pada Kamis (21/11/2024). 

Sebaliknya, produsen indomie PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi salah satu emiten sektor konsumer yang beruntung lantaran harga gandum turun signifikan sepanjang tahun ini.

Karena itu, Samuel Sekuritas merekomendasikan saham ICBP dengan target harga Rp14.000. Saham ICBP terpantau stagnan di harga Rp11.800 pada Kamis (21/11/2024). Dalam sepekan, saham milik konglomerat Anthoni Salim ini menguat 3,06 persen dan secara year to date (ytd) tumbuh 11,58 persen.

"Kami melihat perusahaan ini (ICBP) memiliki potensi pertumbuhan yang baik dengan target harga Rp14.000 per saham. Di sisi lain, margin keuntungan Mayora (MYOR) diperkirakan tetap tertekan akibat kenaikan harga kopi dan kakao, yang menjadi tantangan utama bagi kinerja perusahaan ke depan," tulis riset tersebut.

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |