ESDM soal Opsi Impor LNG dari AS: Bagus Produksi Sendiri

4 days ago 9

Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengupayakan penggunaan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) dalam negeri. Untuk itu, belum ada rencana untuk impor LNG dari Amerika Serikat (AS).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya ingin meningkatkan kemandirian dalam negeri. Dia menilai akan sangat bagus apabila konsumsi dalam negeri dari produksi LNG sendiri.

"Jadi akan kan sangat bagus kalau kita produksi sendiri, kita manfaatkan sendiri," kata Dadan di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, dia menyebut masih ada tantangan yang harus dihadapi, termasuk dari sisi suplainya. Sebab, Dadan menerangkan saat ini konsumsi LNG dalam negeri meningkat.

"Dalam konteks bagaimana kita bisa mengoptimalkan yang ada di dalam negeri dengan tetap menghormati kontrak-kontrak yang sudah ada. Kan teman-teman juga tahu kalau LNG itu sebagian di ekspor. Dan itu perjanjiannya kan sudah terjadi pada saat sebelumnya, bukan sekarang gitu," terang Dadan.

Dadan menjelaskan selama tiga bulan pertama 2025, ESDM berhasil memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa impor. Dengan begitu, Dadan menilai tidak ada yang salah, baik kebijakan impor LNG untuk memenuhi kebutuhan maupun memaksimalkan produksi dalam negeri.

"Ini yang sekarang kita coba lakukan, kita sudah berhasil untuk 3 bulan pertama ini untuk memastikan suplai-suplai LNG di dalam negeri itu dengan mengoptimalkan produksi yang ada di dalam negeri. Jadi dua-duanya menurut saya tidak ada yang salah," jelas Dadan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah Indonesia bakal meningkatkan impor produk LPG dan LNG dari AS. Airlangga mengatakan langkah ini arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai respons kebijakan Donald Trump yang menerapkan tarif timbal balik 32%, meski tengah ditunda.

"Dengan pembicaraan Menteri ESDM juga arahan Pak Presiden kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan LNG peningkatan dari Amerika," kata Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (8/4).

Airlangga menambahkan peningkatan jumlah impor LPG dan LNG dari AS tidak bakal menambah volume impor. Hanya mengalihkan impor LPG dan LNG dari negara lain ke AS. "Tetapi ini tidak menambah, tetapi realokasi pembelian, switch jadi tidak mengganggu APBN," katanya.

(rea/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |