Ekspansi Berjalan Lancar, Segar Kumala (BUAH) Kantongi Penjualan hingga Rp1,57 Triliun

3 weeks ago 4

Perseroan diketahui baru saja meresmikan pembukaan dua cold storage atau cabang baru di area Samarinda dan Pekanbaru.

 MNC media)

Ekspansi Berjalan Lancar, Segar Kumala (BUAH) Kantongi Penjualan hingga Rp1,57 Triliun (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) berhasil meraup penjualan sebesar Rp1,57 triliun di sepanjang periode Januari–September 2024 lalu.

Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 17,2 persen bila dibanding dengan realisasi penjualan Perseroan pada periode sama tahun sebelumnya, di mana hingga Triwulan III-2023, penjualan BUAH tercatat sebesar Rp1,34 triliun.

"Kinerja penjualan yang positif ini, utamanya didukung oleh pertumbuhan penjualan dari segmen buah-buahan hingga ayam beku," ujar Direktur BUAH, Renny Lauren, dalam keterangan resminya.

Capaian positif tersebut, menurut Renny, tidak terlepas dari strategi Perseroan yang terus melakukan ekspansi untuk menjangkau daerah baru, guna memperluas cakupan distribusi yang dimiliki.

Terbaru, misalnya, Perseroan diketahui baru saja meresmikan pembukaan dua cold storage atau cabang baru di area Samarinda dan Pekanbaru.

Sementara, jika dilihat dari kinerja penjualan hanya dalam kurun waktu Triwulan III-2024, BUAH mencatatkan penjualan sebanyak Rp646,25 miliar. Capaian tersebut terhitung naik signifikan dibanding realisasi penjualan pada Triwulan II-2024 yang masih sebesar Rp457,54 miliar.
 
Sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang positif, laba kotor BUAH juga tumbuh menjadi Rp123,4 miliar, atau meningkat 13,4 persen secara tahunan (year on year/YoY), dari Rp108,86 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Namun demikian, laba usaha BUAH sedikit menurun menjadi Rp31,81 miliar, dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 32,82 miliar, akibat kenaikan pada pos beban operasional. 

Dari sisi bottom line, menurut Renny, BUAH mencatatkan sedikit penurunan laba bersih menjadi Rp23,67 miliar untuk periode Januari–September 2024, minus 9,31 persen dibandingkan dengan tahun sebelumya.

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor kunci, termasuk meningkatnya angka promosi dan kenaikan biaya operasional serta kenaikan Kurs Mata uang asing selama periode tersebut. 

"Sebagai emiten yang terus bertumbuh, tentu angka promosi kami terus mengalami peningkatan. Hal ini diperlukan untuk menjaga daya saing serta menjaga ekstitensi BUAH di industri perdagangan buah import yang semakin ketat," ujar Renny.

Selain itu, dikatakan Renny, kenaikan biaya operasional juga terjadi seiring dengan pendistribusian dan penyediaan persediaan tambahan untuk memfasilitasi cabang–cabang baru kami.

Memasuki triwulan terakhir 2024, BUAH mengaku optimistis bahwa penjualan akan tumbuh positif didukung oleh beberapa peringatan hari raya, mulai Natal hingga Tahun Baru, yang kecenderungannya diikuti dengan meningkatnya konsumsi masyarakat di sepanjang momen tersebut.

Per September 2024, BUAH tercatat memiliki total aset sebesar Rp398 miliar. Angka ini tumbuh 16,8 persen dari posisi 31 Desember 2023 yang mencapai Rp340,77 miliar. Di samping itu, ekuitas BUAH juga meningkat 0,4 persen dari posisi per 31 Desember 2023 sebesar Rp178,39 menjadi Rp179,05 miliar per 30 September 2024.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |