Harus bagaimana menghadapi orang yang tidak sanggup membayar utang. Apakah perlu menggiringnya ke dalam penjara.
Cara Menghadapi Orang yang Tidak Sanggup Membayar Utang dalam Perspektif Islam. (FOTO: MNC MEDIA)
IDXChannel - Harus bagaimana menghadapi orang yang tidak sanggup membayar utang. Apakah perlu menggiringnya ke dalam penjara.
Utang yang tak kunjung dilunasi meski sudah jatuh tempo sering kali memicu masalah baru, termasuk rasa benci dan hilangnya keikhlasan. Dalam pandangan Islam, terdapat panduan jelas mengenai bagaimana seorang Muslim sebaiknya bersikap terhadap orang yang belum melunasi utangnya.
Rasulullah SAW sendiri memperingatkan umatnya untuk berhati-hati dengan utang, karena dapat mengakibatkan kegelisahan di malam hari dan kehinaan di siang hari.
Lantas harus bagaimana menghadapi orang yang tidak sanggup membayar utang? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Orang yang Tidak Sanggup Membayar Utang
Ustazah Dede Rosidah atau yang lebih dikenal sebagai Mamah Dedeh, menjelaskan bahwa orang yang memberikan pinjaman memiliki kewajiban menagih utang hingga tiga kali.
Jika setelah tiga kali penagihan utang belum dibayar, maka doa menjadi jalan terbaik untuk menyikapinya.
Cara Menghadapi Orang yang Tidak Sanggup Membayar Utang dalam Perspektif Islam. (FOTO: MNC MEDIA)
Doa bagi Orang yang Belum Membayar Utang
Mamah Dedeh memberikan beberapa doa yang bisa dipanjatkan jika orang yang berutang belum mampu membayar. Jika si peminjam dalam kondisi kesulitan ekonomi, doa bisa dipanjatkan agar Allah SWT memberi kelapangan rezeki bagi orang tersebut sehingga mampu melunasi utangnya.
Jika masih belum juga terbayar, doa lain yang dapat dipanjatkan adalah agar Allah menggantikan utang tersebut dengan rezeki yang lebih besar dari jumlah yang dipinjamkan.
Mamah Dedeh juga menyarankan agar peminjam mendoakan agar utang yang tak kunjung dibayar tersebut menjadi sarana penghapus rezeki yang tidak halal atau syubhat.
Terakhir, jika utang masih belum terbayar, Mamah Dedeh menyarankan agar orang yang memberikan pinjaman berdoa agar keikhlasan mereka menghapus dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.
Larangan Membicarakan Utang Orang Lain
Selain memberikan panduan tentang doa, Mamah Dedeh juga menekankan pentingnya ikhlas dalam memberikan pinjaman. Ia menekankan agar tidak membicarakan utang orang lain kepada pihak ketiga, karena hal tersebut bisa merusak niat ikhlas dari memberikan pinjaman.
Mamah Dedeh mengutip firman Allah SWT dalam surah Al-Bayyinah ayat 5 yang menyerukan umat Islam untuk beribadah dengan tulus dan ikhlas. Lebih baik, katanya, mencari rezeki baru daripada terus-menerus berharap pada pembayaran utang, yang hanya akan membawa penderitaan batin dan potensi berbuat dosa.
Utang yang Tak Dibayar Hingga Akhir Hayat
Dalam pandangan Islam, utang adalah perkara serius yang akan terus dibawa hingga akhirat jika tidak diselesaikan. Rasulullah SAW bersabda bahwa roh seorang mukmin yang meninggal dunia akan terkatung-katung jika utangnya belum dilunasi.
Karena itu, Mamah Dedeh mengingatkan bahwa penting untuk melunasi utang sebelum ajal menjemput, karena utang akan menjadi tanggungan hingga utang tersebut dibayar.
Itulah penjelasan harus bagaimana menghadapi orang yang tidak sanggup membayar utang dalam perspektif islam. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)