Bursa Asia Beragam usai Trump Menang Pilpres AS

1 week ago 2

Bursa saham Asia menunjukkan kinerja beragam di tengah pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS), di mana kandidat unggulan Donald Trump akhirnya menang.

 Reuters)

Bursa Asia Beragam usai Trump Menang Pilpres AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia menunjukkan kinerja beragam pada Kamis (7/11/2024) di tengah pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS), di mana kandidat unggulan Donald Trump akhirnya menang secara historis.

Menurut data pasar, pukul 09.41 WIB, bursa saham China dan Hong Kong rebound setelah sempat melemah karena kekhawatiran investor meningkat, seiring Trump, yang berjanji akan mengenakan tarif hingga 60 persen pada impor China, unggul dalam perhitungan suara.

Hang Seng Index Hong Kong memantul ke atas sebesar 0,79 persen, Shanghai Composite Index terangkat 0,45 persen.

Kabar positif untuk pasar saham China adalah langkah-langkah stimulus dan pemulihan dari otoritas China.

Di sisi lain, Indeks Strait Times Singapura menguat 1,71 persen.

Berbeda, indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,22 persen, Nikkei 225 Jepang merosot 0,40 persen, dan ASX 200 Australia melemah 0,25 persen.

Wall Street Rekor

Di Wall Street, indeks saham acuan AS mencapai rekor tertinggi pada Rabu, sementara imbal hasil Treasury melonjak setelah kemenangan Donald Trump dalam pilpres

Dow Jones Industrial Average melompat 3,6 persen ke 43.729,9, sedangkan Nasdaq Composite naik 3 persen ke 18.983,5. S&P 500 juga mendaki 2,5 persen ke 5.929.

Di antara sektor-sektor, sektor keuangan mencatat kenaikan terbesar, naik 6,2 persen, sementara sektor real estat mengalami penurunan paling dalam sebesar 2,6 persen.

Trump, kandidat dari Partai Republik, mengalahkan Kamala Harris, wakil presiden dan kandidat dari Partai Demokrat, dalam pemilihan umum (pemilu) AS, Selasa.

Kembalinya Trump ke Gedung Putih akan membuat investor memantau dampak potensi tarif baru, efek pemotongan imigrasi pada pasar tenaga kerja, dan manfaat bagi perusahaan teknologi besar.

"Saham-saham berkapitalisasi besar AS dapat memperoleh manfaat dari kombinasi deregulasi dan potensi pemotongan pajak tambahan," kata Institut Investasi Wells Fargo, dikutip MT Newswires, Rabu (6/11).

"Perusahaan domestik yang lebih kecil dapat diuntungkan dari tarif pada impor."

Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) memulai pertemuan kebijakan moneternya yang berlangsung dua hari. Berdasarkan alat CME FedWatch, pasar secara luas memperkirakan Jerome Powell cs akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis.

“Setelah pemotongan besar (50 basis poin) pada September, Fed diperkirakan akan melanjutkan kebijakan moneter yang lebih longgar namun dengan laju yang lebih moderat, dengan pemotongan sebesar 25 basis poin pekan ini,” kata Stifel dalam laporan Rabu kepada klien. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |