BPDPKS mencatat sejumlah kendala dari pengembangan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
BPDPKS Ungkap Kendala Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan. (Foto Atikah/MPI)
IDXChannel - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencatat sejumlah kendala dari pengembangan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan yaitu masih rendahnya tingkat produktivitas dari perkebunan kelapa sawit.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurachman mengatakan, hal itu disebabkan oleh umur tanaman yang relatif sudah tua yakni sudah lebih dari 25 tahun hingga manajemen kebun yang tidak optimal dan tidak diselaraskan berdasarkan praktik-praktik perkebunan yang baik (good agriculture practices) khususnya di perkebunan-perkebunan sawit rakyat.
"Kita tahu bahwa dari luasan perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia (berdasarkan) data terakhir dari Kementerian Pertanian itu kurang lebih 16,8 juta hektare coverage-nya, tutupannya dan kurang lebih 41-42 persen itu dikelola oleh pekebun-pekebun sawit rakyat," ujarnya dalam acara Sosialisasi Implementasi Ketentuan Terkait Ekspor dan Pungutan Ekspor atas Komoditas Kelapa Sawit, CPO dan Produk Turunannya di Hotel Ciputra World Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/11/2024).
Eddy menerangkan, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit khususnya perkebunan kelapa sawit rakyat, pemerintah melalui BPDPKS juga telah menyelenggarakan program permajaan sawit rakyat serta program dukungan sarana dan prasarana.