Berlanjut di Era Prabowo, Merger Bakal Dongkrak Kinerja Keuangan BUMN

1 week ago 3

Kementerian BUMN akan melanjutkan upaya penggabungan alias merger sejumlah perusahaan negara.

 MNC Media)

Kementerian BUMN akan melanjutkan upaya penggabungan alias merger sejumlah perusahaan negara. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN akan melanjutkan upaya penggabungan alias merger sejumlah perusahaan negara. Langkah strategis tersebut dinilai akan menguntungkan BUMN karena kinerja operasional dan keuangan bisa meningkat.

Rencananya, BUMN di sektor rumah sakit, farmasi, kehutanan, perkebunan, infrastruktur, hingga kepelabuhan di era Presiden Prabowo Subianto akan dimerger. Rencana aksi korporasi ini disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, baru-baru ini.

Associate Director BUMN Research UI, Toto Pranoto menilai, merger bisa menjadi strategi yang bisa ditempuh perusahaan BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, terutama yang memiliki lini bisnis serupa. 

“Misalnya merger Pelindo di sektor pelabuhan diklaim menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan saat mereka masih berdiri sendiri," ujar Toto kepada IDX Channel, Rabu (6/11/2024). 

Dengan merger, kata Toto, cost per unit bisa lebih murah ketika BUMN melakukan pengadaan (procurement). Selain pengadaan barang, BUMN yang menjadi anggota holding juga bisa menikmati fitur layanan yang serupa secara bersama-sama. Apalagi saat ini industri sedang menghadapi tren digitalisasi.

“Akibatnya efisiensi bisa tercapai, sehingga kemampuan generate (menghasilkan) profit lebih baik. Restrukturisasi korporasi lewat merger juga biasanya akan men-drive (mendorong) efisiensi lebih baik,” ucapnya.

Kendati demikian, menurut Toto, upaya merger perusahaan harus mempertimbangkan banyak aspek, agar tidak merugikan perusahaan itu sendiri. Dia mencontohkan, bila perusahaan tidak mampu melakukan re-skilling atau upscaling terhadap pegawainya, maka kemungkinan layoff alias PHK tidak bisa dihindarkan.

“Kalau ini yang terjadi maka hak-hak karyawan harus diselesaikan sesuai UU tenaga kerja,” kata dia.

Sebagai informasi, sejumlah BUMN akan dimerger oleh Erick Thohir. BUMN-BUMN tersebut yakni PT PT Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika IHC) dan PT Bio Farma (Persero) di sektor kesehatan. Lalu, PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) digabungkan ke dalam PT Pelindo (Persero).

Aksi serupa juga akan berlaku bagi Perum Perhutani dan Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero). Rencananya, pemegang saham menjadikan Perhutani sebagai unit usaha Pelindo.

Konsolidasi BUMN infrastruktur yang menargetkan jumlah perseroan bakal dilebur menjadi tiga perusahaan saja. Diketahui, BUMN yang bergerak di sektor ini cukup banyak yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP).

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |